Surabaya, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji (Cak Ji) menyampaikan kunci keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya menekan laju COVID-19 sedang memasifkan 3 T yaitu Tracing, Testing dan Treatment.
"Pemerintah Kota Surabaya, Dinas Kesehatan, Rumah sakit dan Seluruh Tenaga Kesehatan sudah berjuang Keras menekan laju infeksi COVID-19 dan Memberikan upaya medik terbaik bagi mereka yang terinfeksi dengan gejala " Ujar Cak Ji dalam keteranganya di Surabaya, Rabu (30/6).
Baca: Armuji Buka Pameran Lukisan 'Pancasila & Bung Karno'
Angka Harian infeksi COVID-19 di Kota Surabaya saat ini fluktuatif di kisaran 60 - 70 orang tambahan kasus harian. Paling tinggi tanggal 22 Juni 2021 ada tambahan 70 Kasus , berturut- turut tanggal 23 - 27 Juni 2021 ada 62 Kasus, 59 Kasus, 69 kasus, 55 kasus dan 63 kasus.
"Saat ini kita sudah mencapai 1,3 Juta orang yang sudah di Vaksin dan memulai vaksinasi bagi warga yang usia diatas 18 tahun. Percepatan Vaksinasi dalam rangka membentuk kekebalan Komunal" Tegas Wakil Wali Kota Surabaya yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya selama dua Periode.
SedangkannMengenai Bed Occupancy Rate (BOR) yang telah mencapai 100 persen di Kota Surabaya dirinya menyampaikan bahwa Surabaya sebagai ibu Kota Provinsi sehingga menjadi Rujukan bagi Kota Kabupaten Sekitar.
Baca: Armuji Dukung Pemberian Ruang Anak Berkebutuhan Khusus
"Saat ini Pemerintah Kota Surabaya melakukan Pemberlakuan kembali PPKM Mikro, yang paling penting adalah kesadaran masyarakat Disiplin Menerapkan Protokol kesehatan. Wis Loro Covid iku paling gak enak Rek aku tau ngrasakno Saiki dijogo awake Dewe " imbuhnya.
Berdasarkan data dari lawancovid-19.Surabaya.go.id, Selasa (29/6) mencantumkan bahwa angka akumulasi pasien terinfeksi COVID-19 mencapai 25.179 orang, sembuh 23.295 orang kasus aktif 495 orang dan Warga yang meninggal 1.393 orang Per 27 Juni 2021.
Seperti diketahui Presentase tingkat kesembuhan di Kota Surabaya mencapai 92,5 Persen dan Presentase angka kematian 5,53 Persen. Capaian tersebut lebih baik dari Presentase tingkat Provinsi Jawa Timur dimana tingkat kesembuhan 88,1 persen dan tingkat kematian 7,4 Persen.