Ikuti Kami

Perang Lawan Rentenir, Kesuma Kelakan: Negara Harus Pastikan UMKM Akses Pembiayaan Terjangkau, Aman, Berkeadilan

Sosialisasi diikuti pelaku UMKM, masyarakat umum, komunitas usaha, pelajar dan mahasiswa, serta perwakilan instansi pemerintah dan swasta.

Perang Lawan Rentenir, Kesuma Kelakan: Negara Harus Pastikan UMKM Akses Pembiayaan Terjangkau, Aman, Berkeadilan
Sosialisasi Peningkatan Inklusi Keuangan yang digelar di Gedung PLUT KUMKM Provinsi Bali, Jalan Raya Sesetan No.250. Denpasar Selatan

Jakarta, Gesuri.id - Upaya memperluas akses keuangan masyarakat terus digenjot sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi kerakyatan di Bali. Komitmen tersebut tercermin dalam kegiatan Sosialisasi Peningkatan Inklusi Keuangan yang digelar di Gedung PLUT KUMKM Provinsi Bali, Jalan Raya Sesetan No.250. Denpasar Selatan, baru-baru ini.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.00 Wita ini menghadirkan Anggota Komisi VI DPR RI, I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, sebagai narasumber utama. Sosialisasi diikuti oleh pelaku UMKM, masyarakat umum, komunitas usaha, pelajar dan mahasiswa, serta perwakilan instansi pemerintah dan swasta.

Dalam pemaparannya, I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan menegaskan inklusi keuangan bukan sekadar isu teknis perbankan, melainkan bagian penting dan upaya melindungi masyarakat kecil dari praktik ekonomi yang merugikan, termasuk jeratan rentenir. Menurutnya, masih banyak pelaku UMKM yang terpaksa meminjam dana dengan bunga tinggi karena keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal.

"Inklusi keuangan ini menjadi bentuk nyata perang melawan renterir. Negara harus hadir memastikan pelaku UMKM bisa mengakses pembiayaan yang terjangkau, aman, dan berkeadilan," tegas Kesuma Kelakan, dikutip Jumat (19/12).

la menjelaskan, pemanfaatan layanan keuangan digital memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperluas peluang usaha. Digitalisasi dinilai mampu mempermudah sistem pembayaran, mempercepat akses pembiayaan, serta membantu pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan transparan bagi UMKM.

Kesuma Kelakan juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor perbankan, dan pelaku UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan la menyebutkan, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan afirmatif sebagai bentuk keberpihakan kepada UMKM, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program pembiayaan produktif lainnya. 

"Kalau akses keuangan dipermudah, UMKM bisa tumbuh sehat, naik kelas, dan tidak lagi bergantung pada pinjaman informal yang mencekik," ujarnya.

Sosialisasi ini turut menghadirkan Bakti imansyah, Branch Manager Bank Mandiri Gatot Subroto Denpasar, la memaparkan pentingnya pemanfaatan layanan keuangan formal dan digital dalam memperkuat struktur usaha UMKM. Menurutnya, produk perbankan seperti tabungan usaha, transaksi non-tunai melalui QRIS, layanan perbankan digital, hingga fasilitas pembiayaan dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan profesionalisme usaha.

Sementara itu, pengamat ekonomi Feri Kristianto menyoroti aspek pengelolaan keuangan sebagai fondasi keberlanjutan UMKM la menekankan pentingnya pencatatan transaksi secara rutin, pengelolaan arus kas yang disiplin serta pemisahan keuangan pribadi dan usaha agar kondisi keuangan dapat terpantau secara jelas.

Menurut Feri, perencanaan keuangan yang baik mencakup penetapan tujuan usaha, penyusunan target keuangan, pengelolaan dana darurat, serta penggunaan pembiayaan secara bijak. Penyusunan laporan keuangan sederhana seperti laporan laba rugi dan arus kas juga dinilai krusial untuk evaluasi usaha dan meningkatkan kepercayaan lembaga perbankan.

Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan kesadaran dan literasi keuangan masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Bali, semakin meningkat. Dengan inklusi keuangan yang kuat, UMKM diharapkan mampu memperkuat kemandirian usaha keluar dan jerat rentenir, dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Quote