Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR Willy Midel Yoseph menyayangkan kerugian yang dialami PT Pertamina (Persero) sepanjang semester-I 2020, sebesar USD 767,92 juta. Atau jika dirupiahkan, maka kerugiannya mencapai sekitar Rp 11,17 triliun.
Baca: Tekan Kerugian, Deddy Minta Pertamina Utamakan TKDN
Willy Midel Yoseph melihat, salah satu penyebab kerugian BUMN energi itu adalah struktur manajemen yang gemuk dan beban gaji yang tinggi.
"Kita lihat semua pembebanan itu ada di struktur manajemen. Gaji-gaji para direksi sampai yang paling bawah,” kata Politikus PDI Perjuangan tersebut, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Pertamina, baru-baru ini.
Ia berharap, perampingan strutkur dan pengurangan gaji menjadi langkah ke-10 yang akan diambil oleh Pertamina.
Menurut Willy, langkah ini bisa menjadi cara efektif untuk menekan kerugian Pertamina.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menyampaikan, Pertamina telah menyiapkan sembilan langkah strategis agar kerugian yang lebih buruk tidak terjadi pada semester-II.
Baca: Willy Yoseph Minta PHE Buka Kendala Yang Dihadapi
Salah satu langkah itu adalah melakukan efisiensi belanja modal atau capital expenditure (capex) dan pengeluaran operasional atau operational expenditure (opex).
“Memangkas capex dan opex sebesar USD 4,7 miliar atau setara Rp 70 triliun, terdiri dari USD 1,7 miliar capex dan USD 3 miliar opex,” ujar Emma.
