Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta agar lokasi pekerjaan lapangan yang mangkrak atau tidak aktif ditertibkan agar tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Pramono juga meminta adanya koordinasi lebih intensif dengan kementerian dan lembaga terkait.
"Seperti kemarin, kami secara khusus mengadakan rapat. Pekerjaan di Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, penggalian kabel dan sebagainya ini yang mengganggu," ujar Pramono di di Kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Jalan Abdul Muis, Jakarta, Rabu (11/6).
Baca: Ganjar Tegaskan Kepala Daerah PDI Perjuangan Komitmen
Menurut Pramono, keberadaan galian yang terbengkalai, namun tetap dipagari atau diberi penyekat, memperburuk arus lalu lintas.
Karena itu, Pramono telah meminta agar lokasi proyek yang tidak aktif segera dibuka untuk mengurangi kemacetan.
Kalau pekerjaan belum dilanjutkan, kata dia, seyogianya bedeng ataupun penyekatnya itu dibuka. "Supaya tidak menimbulkan kemacetan. Ini yang saya minta untuk ditertibkan," kata Pramono.
Pramono juga mengungkapkan bahwa penanganan kemacetan Jakarta tak bisa hanya mengandalkan teknologi semata, seperti sistem "Intelligent Traffic Control System" (ITCS) yang kini digunakan di 65 dari 321 persimpangan.
Pramono mengatakan, pekerjaan lapangan yang tidak terkoordinasi tetap menjadi salah satu penyumbang utama kemacetan.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!
Pramono menekankan perlunya integrasi kerja antarinstansi, termasuk dengan kementerian pusat, dalam pengaturan dan penjadwalan proyek infrastruktur agar tidak saling tumpang tindih.
"Kami sedang upayakan agar koordinasi lintas kementerian dan lembaga diperkuat. Jangan sampai proyek pusat bikin macet daerah, tapi tidak ada solusinya," kata Pramono.