Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengingatkan pentingnya peran para dai dalam menjaga wajah keumatan Jakarta agar tetap sejuk dan menenteramkan.
Pramono juga mengingatkan para mubaligh muda agar tidak tergoda popularitas dan tetap menjaga keikhlasan dalam berdakwah.
"Seringkali godaan terbesar itu ketika namanya melambung terlalu tinggi," kata Pramono pada Wisuda Koordinasi Dakwah Islam (KODI) 2025. di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu.
Baca: Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah
Jangan sampai panggung depan dan panggung belakang berbeda. "Di depan bicara moralitas, pulang naik mobil mewah. Ini tidak boleh terjadi," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Pramono juga mewisuda 70 mubaligh muda lulusan tahun 2024.
Pramono mengaku rutin belajar agama. Salah satunya dengan mendengarkan ceramah Gus Baha lewat media sosial (medsos).
Pramono berpesan agar para dai tidak pernah berhenti belajar dan terus memperdalam ilmu agama di tengah kemajuan teknologi.
"Saya sendiri seminggu bisa empat-lima kali mendengarkan ceramah Gus Baha. Saya anggap diri saya santri beliau. Jadi jangan pernah berhenti belajar," kata Pramono.
Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
Pramono berharap para mubaligh muda ini dapat menjadi wajah kesejukan Jakarta. Ia optimistis di antara mereka kelak akan lahir kyai besar yang membawa syiar Islam yang menenteramkan, bukan sekadar menjadi selebriti dai.
"20 tahun lagi saya yakin di antara saudara ada yang jadi kyai besar, mubaligh besar yang ditunggu ceramahnya di mana-mana. Tapi jangan sampai kedalaman agamanya kurang lalu malah jadi seleb dai," kata Pramono.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mendukung KODI dan para dai dalam menjalankan syiar Islam yang rahmatan lil alamin di Ibu Kota.