Ikuti Kami

Presiden: Bank Wakaf Mikro Solusi Santri dan Kiai

Bank Wakaf Mikro di pesantresn, pemerintah beri modal Rp 80 miliar setiap Bank Wakaf Mikro.

Presiden: Bank Wakaf Mikro Solusi Santri dan Kiai
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menyapa dan melayani foto bersama sejumlah kader ulama usai meresmikan pembukaan Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) di gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8). Pendidikan Kader Ulama MUI angkatan XII dan Ijtima 3000 Ulama tersebut bertemakan "Mengkader Pemimpin Muda Islam Berparadigma Wasathiyah".

Bogor, Gesuri.id - Presiden RI, Joko Widodo mengaku sering mengunjungi pondok pesantresn untuk melihat secara langsung persolan yang dihadapi oleh para santri dan kiai. 

Jokowi mengatakan begitu mengetahui persoalan yang ada, dia langsung membuka Bank Wakaf Mikro. Hingga saat ini telah ada 40 Bank Wakaf Mikro.

Baca: Presiden Ajak Komponen Bangsa Teguhkan Persatuan

"Memang baru 40, tapi akan terus diperbaiki, Bank Wakaf Mikro di pesantresn yang kita beri modal Rp 80 miliar setiap Bank Wakaf Mikro. Akan lebih banyak yang kita akan buka, juga yang berkaitan dengan kemittaan." ucap Jokowi saat menghadiri Peresmian Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Angkatan XII Tahun 2018 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8).

Lebih lanjut, Jokowi menuturkan telah menanam kacang ratusan hektare di Jawa Timur bersama dengan Garuda Food saat mengunjungi NU. Menurutnya kemutraan seperti inilah yang dapat memperbaiki ekonomi masyarakat Indonesia.

"Tanpa pendekatan-pendekatan ekonomi seperti itu, gap antara kaya dan miskin semakin lebar," tegas Jokowi.

Bukan tanpa maksud Jokowi menjabarkan hal tersebut, ini dia katakan lantaran lelah dengan cap sebagai presiden yang tak peduli Islam. 

"Jangan sampai ada suara Presiden Jokowi nggak pro-Islam. Yang buat Perpres Hari Santri Nasional itu siapa? Masak sudah kayak gitu dibilang tidak pro-Islam," tegas Jokowi.

Meskipun demikian, mantan Wali Kota Solo ini sudah kebal juga dengan omongan miring tentang dirinya.

Baca: Dihadapan Ulama, Presiden Singgung Pekerja dan 'Antek Asing'

Baginya, segala tuduhan itu tak terlepas dari kepentingan politik terlebih lagi ini memang sudah memasuki tahun politik.

"Kalau saya sudah biasa. Jadi wali kota ya dimaki-maki, waktu jadi gubernur sama saja. Jadi presiden lebih-lebih. Tapi apakah itu nilai-nilai agama yang kita anut? Tidak. Apa itu nilai etika yang kita miliki? Tidak. Apa itu nilai budaya yang kita miliki? Tidak. Ini harus kita mulai bersama-sama jangan sampai terjebak isu politik," ujar Jokowi.

Quote