Ikuti Kami

Presiden Jokowi & Armenia Bahas Soal IT dan Visa Kunjungan

Hubungan sejarah antara Indonesia dan Armenia perlu didorong menjadi kerjasama yang saling menguntungkan. 

Presiden Jokowi & Armenia Bahas Soal IT dan Visa Kunjungan
Presiden Jokowi didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Pemerintah Republik Armenia, yang dipimpin oleh Presiden Armen Sarkissian, di Palace Suites, Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Senin (13/1) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Jokowi membahas peningkatan kerjasama IT dan fasilitas bebas visa kunjungan dengan Presiden Armenia. 

Hal itu karena hubungan sejarah yang cukup lama antara Indonesia dan Armenia perlu didorong menjadi kerjasama yang saling menguntungkan. 

Baca: Jokowi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Armenia

Harapan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Armenia, Armen Sarkissian, di Palace Suites, Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Senin (13/1) pagi. 

Siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden (BPMI Setpres) siang ini menyampaikan, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi meminta agar kerja sama di bidang teknologi informasi (TI) dapat ditingkatkan dan menjadi salah satu prioritas kerja sama kedua negara. 

Terlebih lagi, Presiden Jokowi telah mendengar bahwa industri teknologi informasi dan perusahaan rintisan berkembang cukup pesat di Armenia. 

“Industri start-up dan inovasi juga sedang berkembang di Indonesia dan masuk dalam 10 negara dengan jumlah unicorn terbanyak di dunia,” kata Presiden Jokowi. Permintaan tersebut langsung disanggupi Presiden Armenia, Armen Sarkissian. 

“Tentu saja kami bersedia bekerja sama dengan Indonesia di bidang teknologi informasi. Bahkan pendidikan di kami telah berbasis teknologi informasi,” ujarnya. 

Presiden Jokowi juga meminta agar Armenia memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union). Free Trade Agreement ini sangat penting untuk memanfaatkan pasar besar Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia yang berjumlah sekitar 450 juta. 

Presiden Jokowi menyampaikan,  pada Oktober tahun lalu Indonesia dan Komisi Ekonomi Eurasia telah menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) di Jakarta. 

“Ini langkah awal untuk memulai perundingan free trade agreement tersebut,” ucapnya. Sementara untuk meningkatkan hubungan people to people di antara kedua negara, Presiden Jokowi meminta agar pemerintah Armenia memberikan fasilitas bebas visa bagi warga negara Indonesia. 

“Indonesia telah memberikan bebas visa untuk rakyat Armenia. Saya meminta pertimbangan agar Armenia juga dapat memberikan bebas visa bagi Indonesia. Saya yakin ini dapat mendekatkan hubungan people to people antara Indonesia dan Armenia,” kata Presiden Jokowi. 

Baca: Jadi Pembicara Kunci, Presiden Jokowi Angkat Isu Nikel

Menanggapi hal itu, Presiden Sarkissian menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjutinya. “Saya akan segera perintahkan pejabat yang berwenang untuk segera memproses bebas visa ini,” ucap Presiden Sarkissian. 

Dalam pertemuan itu Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis.

Quote