Ikuti Kami

Prof Hendrawan: Pidato Jokowi Bukan Ekpresi Kemarahan

"Tapi saya tidak percaya, pak Jokowi ini kan orangnya lemah lembut orang Solo. Saya mengenal betul saat di DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah."

Prof Hendrawan: Pidato Jokowi Bukan Ekpresi Kemarahan
Ketua DPP PDI Perjuangan Prof Hendrawan Supratikno

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Prof Hendrawan Supratikno menilai pidato Presiden Joko Widodo atas isu-isu miring yang menyerangnya tidak menunjukkan ekspresi kemarahan atau kekecewaan.

Sebab, dalam pidato tersebut banyak yang menilai Presiden Joko Widodo mengebu-gebu tidak seperti biasanya yang selalu tenang dalam memberikan pidato.

Baca: Presiden Jokowi: Jangan Buat Bangsa Kita Pesimis

"Tapi saya tidak percaya, pak Jokowi ini kan orangnya lemah lembut orang Solo. Saya mengenal betul saat di DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, orangnya halus, datar dan cenderung seperti orang biasa dalam berkata-kata tidak meledak-meledak," kata Hendrawan di komplek parelemn, Jakarta, Senin (9/4/2018).

Baca: Jokowi Tegaskan tidak ada Tampang Otoriter

Lanjut anggota Komisi XI DPR RI itu, perubahan penyampaian pidato Presiden Joko Widodo itu karena dapat saran dari konsultan politik.

"Sebab, kalau gayanya sama terus kan nanti monoton. Makanya selalu konsultan politik selalu menyarankan agar pentingnya perubahan intonasi, gaya dan improvisasi. Dan ini salah satu improvisasi yg dilakukan oleh pak Jokowi," katanya.

Sebelumnya, Jokowi menanggapi berbagai isu dan tudingan yang 'menyerang' dirinya. Jokowi seolah melakukan 'serangan balik'. 

"Banyak yang dari kita ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing, (isunya) gagal, hilang," kata Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018, yang dihadiri ribuan relawan, di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018).

Tak hanya soal isu antek asing dan PKI, Jokowi juga menjawab soal isu utang negara hingga gerakan #2019GantiPresiden. Dia juga menanggapi soal pernyataan Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengenai Indonesia bubar pada 2030.

Quote