Ikuti Kami

Putra : Implementasi Patriotisme Sejak Dini di Keluarga

Selain itu diperlukan juga keteladanan dalam keluarga agar nilai-nilai patriotic benar-benar tertancap secara nyata. 

Putra : Implementasi Patriotisme Sejak Dini di Keluarga
Anggota MPR Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR Putra Nababan mengatakan menanamkan rasa patriotisme dalam lingkungan keluarga harus dilakukan dengan cara yang halus, konsisten dan menyenangkan, bukan melalui pemaksaan. Selain itu diperlukan juga keteladanan dalam keluarga agar nilai-nilai patriotic benar-benar tertancap secara nyata. 

"Orang tua adalah panutan utama. Anak-anak lebih mudah menangkap apa yang dilihat daripada yang diperintahkan. Keteladanan adalah factor kunci dari implementasi sikap patriotisme di keluarga," kata Putra Nababan di Jakarta. Minggu (31/8.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Menurut Putra selain dengan keteladanan, orang tua juga harus bersikap positif terhadap kondisi yang ada saat ini. Hindari sifat suka mengelukan keadaan. Lebih baik diskusikan masalah dengan kritis namun disertai dengan semangat untuk mencari solusi, bukan sekadar mencela.

Cara yang lain adalah dengan menggunakan produk local atau dalam negeri. "Dengan membeli batik ini, kita bisa meningkatkan taraf ekonomi UMKM nasional," katanya. "Jadikan patriotisme sebagai bagian dari hidup, bukan hanya pelajaran untuk hari-hari tertentu," katanya.

Dalam menumbuhkan rasa patriotisme, tambah Putra, bisa pula dengan membiasakan berdongeng sebelum tidur dengan cerita tentang pahlawan nasional (seperti Cut Nyak Dien, Bung Tomo, RA Kartini), bukan hanya tentang superhero fiksi. Ceritakan dengan narasi yang heroik dan menginspirasi.

Selain itu juga bisa dengan memutarkan lagu-lagu nasional dan daerah di rumah atau selama perjalanan mobil. Nyanyikan bersama dan jelaskan makna liriknya dari lagu nasional. 

"Ajak anak mencoba dan belajar memasak makanan khas dari berbagai daerah. Jelaskan bahwa kekayaan kuliner ini adalah salah satu kehebatan Indonesia," katanya. 

Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak

Yang tidak kalah penting adalah membangun komunikasi dan ajarkan untuk berpikir kritis namun tetap cinta tanah air. Ajari anak bahwa mencintai Indonesia bukan berarti tidak boleh mengkritik. Namun, kritik harus disampaikan dengan baik dan disertai dengan ide perbaikan, bukan hanya menyalahkan.

Menanamkan patriotisme dalam keluarga adalah tentang menciptakan pengalaman, memori, dan kebiasaan positif yang terkait dengan identitas kebangsaan. Tujuannya bukan untuk menciptakan fanatisme buta, tetapi untuk membangun rasa bangga, memiliki, dan tanggung jawab untuk turut serta membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Kuncinya adalah konsistensi dan keteladanan dari orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anak.

Quote