Ikuti Kami

Putra Tegaskan Mahasiswa Seharusnya Sudah Ikuti PTM

Kekhawatiran akan jumlah mahasiswa yang banyak sehingga terjadi kerumunan di kampus jangan dijadikan alasan tak melaksanakan PTM. 

Putra Tegaskan Mahasiswa Seharusnya Sudah Ikuti PTM
Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan menyatakan, seharusnya mahasiswa sudah mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sebagaimana siswa SD hingga SMA dan SMK yang sudah PTM 100 persen.

"Mahasiswa kan sudah dewasa, tentu mayoritas sudah divaksin. Tapi, kenapa kampus belum juga menggelar PTM, ini menjadi pertanyaan saya juga," ujar Putra, baru-baru ini.

Putra pun menilai, kekhawatiran akan jumlah mahasiswa yang banyak sehingga terjadi kerumunan di kampus jangan dijadikan alasan tak melaksanakan PTM. 

Baca: Hendi Dapat Bantuan Vaksin Anak, Siap Jalankan PTM Penuh

Politisi PDI Perjuangan itu menilai, kegiatan perkuliahan bisa diatur supaya tak jadi kerumunan, berapapun jumlah mahasiswa yang berkuliah.

"Kuliah bisa diatur secara bergantian. Saya minta agar kampus-kampus segera dibuka. Terutama, fakultas kedokteran, fakultas teknik. Mereka butuh alat, laboratorium, praktik dan segala macam. Ini masalah serius juga," ujar Putra.

Putra pun mengaku sudah menyam­paikan pandangan itu ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. 

Tapi, sambung Putra, masalah tersebut tetap diserahkan ke kampusnya masing-masing.

"Tidak bisa main perintah begitu saja," ujar Putra. 

Putra juga menyampaikan kepada para Rektor, bahwa para mahasiswa semestinya juga sudah mengikuti PTM. 

Menurut Putra, para Rektor itu sudah menyiapkan PTM, tapi dengan alasan jumlah mahasiswanya banyak yakni mencapai 6.000-8.000 orang, PTM belum juga terlaksana. 

"Menurut saya, solusinya bisa diatur, fakultas mana  yang masuk duluan, mana yang belakangan. Lakukan bergantian. Jangan kalah sama anak SD. Siswa SD yang masih ada belum divaksin, sudah PTM. Ada yang masuk dulu, baru divaksin," papar Putra. 

Dengan cara itu, menurut Putra, PTM sudah bisa digelar di seluruh kampus. Terutama, kampus-kampus yang berada di zona hijau atau kuning. 

"Atau yang berada di wilayah PPKM Level 1 dan 2. Kampus-kampus di 
wilayah itu sudah sangat bisa dibuka. Jangan sampai kampus kalah sama SD. Apalagi, PAUD sebentar lagi mau buka juga," ujar Putra.

Baca: Rahmad Minta Pemerintah Gencarkan 3 T dan Vaksinasi

Mengenai pembelajaran daring (online), Putra memang mengaku memiliki kekhawatiran.

Anggota DPR RI Dapil Jakarta Timur itu menyatakan, bangsa ini juga harus memikirkan efek 10-20 
tahun ke depan jika terus-menerus melaksanakan pembelajaran daring. 

"Bukan kita memikirkan diri sendiri. Nanti kalau ada gap di antara anak kita, baru deh kita nyesel. Oh ya, mungkin kelamaan daring. Jangan anak-anak yang disalahkan," ujarnya.

"Karena itu, solusinya adalah  PTM Kalau ada masalah teknis bagi para pimpinan kampus dan guru besar, bukan salah mereka. Tapi, kalau mahasiswa sudah divaksin, ya masuk tatap muka," tambah Jurnalis senior itu.

Quote