Ikuti Kami

Repdem : De-Soekarnoisasi oleh Orde Baru Adalah Kejahatan!

Bung Karno sendiri menegaskan bahwa dasar negara tidak bisa dihasilkan dalam waktu semalam saja.

Repdem : De-Soekarnoisasi oleh Orde Baru Adalah Kejahatan!
Ketua Bidang Seni, Budaya dan Olahraga, DPN Repdem Lily Davina Yuneldi.

Jakarta, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem), sayap aktivis pro demokrasi PDI Perjuangan, turut memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021. 

Ketua Bidang Seni, Budaya dan Olahraga, DPN Repdem Lily Davina Yuneldi mengutip pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI. 

"Namanya bukan Panca Darma, tetapi—saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa—namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi," ujar Bung Karno, dalam Pidato yang menjadi cikal bakal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. 

Baca: Hari Lahir Pancasila, Pemuda Contoh Keberanian Bung Karno

Menurut Lily, Bung Karno sendiri menegaskan bahwa dasar negara tidak bisa dihasilkan dalam waktu semalam saja. Dasar negara diolah, dan kemudian dibentuk dalam waktu yang lama. 

"Saya benar-benar kagum sosok Bung Karno yang luar biasa memikirkan dasar negara. Dari masa beliau dibuang oleh pemerintah kolonial ke Ende tahun 1933, beliau menggali falsafah hidup nenek moyang Bangsa Indonesia sebagai dasar negara hingga tercetuslah Pancasila dalam sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Bagi saya, Bung Karno tidak ada duanya," kata Lily Davina.

"Saya sendiri, yang lahir 50 tahun setelah pidato itu, tidak hanya sekedar kagum. Saya terus mencoba mencerna dan menjadikan Pancasila sebagai sikap saya sebagai warga negara Indonesia," tambahnya. 

Lily menambahkan, bahwa seluruh generasi harus paham dan menjalankan Pancasila untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia. 

Baca: Kader PDI Perjuangan Harus Jadi Tenaga Penggerak Pancasila

Apa yang dilakukan oleh Orde Baru (Orba), dengan melakukan Desoekarnoisasi, menurut Lily,  adalah juga kejahatan dan pengkhianatan terhadap Pancasila. Orde Baru mencoba mengaburkan fakta sejarah, bahwa yang tercantum dalam teks pembukaan Undang Undang Dasar 1945 itu, adalah kelanjutan dari pidato Bung Karno 1 Juni 1945 dan disetujui secara bulat oleh Sidang BPUPKI sebagai persiapan dasar negara.

Apalagi, sidang 18 Agustus 1945 adalah rumusan dari sidang-sidang PPKI, kelanjutan dari BPUPKI yang diketuai oleh Bung Karno sendiri. 

"Jadi kita semua harus punya sikap sejarah. Jangan lagi ada manipulasi. Bung Karno adalah penggali dan pencetus Pancasila. Titik. Jangan lagi kita membiarkan historis paradoks, membiarkan hal-hal yang saling bertentangan dalam sejarah. Pancasila dijadikan seolah-olah begitu mulia, tapi memanipulasi ajaran asli Pancasila. Saran saya, baca dan pahami pidato Pancasila 1 Juni 1945. Pahami dan mengerti. Itulah Pancasila yang asli dari Bung Karno. Sekali lagi, baca sampai benar-benar paham supaya kita jangan asal ngomong Pancasila tapi tidak tahu apa itu Pancasila,"pungkas Lily.

Quote