Ikuti Kami

RI Pakai Alat Intelijen Siber Milik Israel Tangani Terorisme

Pegasus adalah perangkat mata-mata yang dapat diinstal pada perangkat yang menjalankan beberapa versi iOS.

RI Pakai Alat Intelijen Siber Milik Israel Tangani Terorisme
Ilustrasi. Pegasus.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menyebut Indonesia memang memakai Pegasus. 

Menurutnya, baru-baru ini, sudah lama sistem itu digunakan oleh para intelijen Indonesia, terutama menangani terorisme.

Baca: Jokowi Diminta Copot Pejabat yang Hambat Birokrasi Efisien

Diketahui, Pegasus adalah perangkat mata-mata yang dapat diinstal pada perangkat yang menjalankan beberapa versi iOS, sistem operasi seluler Apple, juga pada perangkat yang menjalankan Android. Program Ini dikembangkan oleh perusahaan cyberarm Israel NSO Group.

Itu dikatakannya terkait pemberitaan NSO Group, perusahaan teknologi asal Israel, yang dilaporkan sukses meretas ribuan unit ponsel canggih, iPhone 11 dan 12. 

Aksi pembobolan teknologi ponsel yang selama ini diklaim paling aman itu, dilakukan terhadap iPhone milik jurnalis, aktivis sipil, hingga kalangan politisi.

Demikian pesatnya bisnis NSO Group, perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat (AS), Fransisco Partners Management pun tertarik memberikan pembiayaan. 

Dikutip dari Forbes, NSO Group menerima suntikan dana USD 120 juta pada 2014.

Tapi pada 2019, Fransisco dilaporkan menjual kepemilikan NSO Group ke warga Israel yang merupakan salah seorang pendiri perusahaan teknologi itu. 

Pengambilalihan kepemilikan ini memanfaatkan pendanaan dari perusahaan investasi asal Inggris, Novalpina Capital.

Kasus peretasan itu diungkapkan organisasi HAM dan hak-hak sipil global, Amnesty International. Lembaga itu bekerja sama dengan Forbidden Stories, mengungkapkannya dalam laporan bertajuk 'Pegasus Project: Apple iPhones compromised by NSO spyware'.

"Analisis forensik kami telah menemukan bukti yang tak terbantahkan bahwa melalui serangan zero-click iMessage, spyware NSO telah berhasil menginfeksi model iPhone 11 dan iPhone 12. Ribuan iPhone berpotensi disusupi," kata Wakil Direktur Teknologi Amnesty International, Danna Ingleton, dikutip Rabu (21/7).

Bukan sekali ini ulah NSO Group bikin heboh. Sebelumnya perusahaan teknologi asal Israel itu juga dituduh meretas akun whatsapp milik 1.400 orang berpengaruh di dunia. Akibatnya Facebook yang merupakan induk perusahaan whatsapp, menggugat NSO Group pada 2020 lalu.

Setahun sebelumnya, karyawan NSO Group yang justru menggugat Facebook, atas tuduhan memblokir akun Facebook mereka secara sepihak.

Baca: Menteri Yasonna Larang Tenaga Kerja Asing Masuk Indonesia

Dikutip dari laman resmi perusahaan, kiprah NSO Group dimulai pada 2009. Produk teknologi mereka digunakan berbagai negara di dunia, diklaim untuk memerangi terorisme, kejahatan siber, perdagangan narkoba, hingga sistem penyelamatan dalam operasi SAR.

Selain itu, perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Tel Aviv, Israel ini, juga mengembangkan alat intelijen siber khusus bernama Pegasus. Teknologinya bisa menyadap berbagai platform siber dan juga digunakan di Indonesia. Dilansir dari kumparan.

Quote