Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka menyampaikan pesan tegas kepada seluruh pendidik di tanah air untuk menjaga amanat negara dalam penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dalam pernyataannya, Rieke menekankan agar tidak ada pemotongan apa pun terhadap dana bantuan tersebut.
“Saya titip pesan kepada seluruh pihak sekolah di seluruh tanah air, seluruh guru di seluruh tanah air. Titip program PIP, program BOS, untuk tidak ada pemotongan satu rupiah pun jangan Bapak Ibu, jangan. Karena program PIP adalah program dari negara untuk anak-anak yang tidak mampu,” kata Rieke, dikutip pada Senin (7/7/2025).
Rieke menilai bahwa kedua program tersebut merupakan jembatan harapan bagi masa depan anak-anak Indonesia, khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Oleh sebab itu, ia mengajak semua pihak untuk menjaga integritas dan komitmen moral dalam mengawal penyaluran bantuan tersebut.
“Program PIP dan BOS adalah jembatan harapan anak-anak Indonesia. Jangan biarkan tangan-tangan tak bertanggung jawab merampas hak mereka,” tegasnya.
Tak hanya mengingatkan soal peran negara, Rieke juga mengaitkannya dengan amanat agama dan nilai-nilai kemanusiaan dalam membela hak kaum yang lemah.
“Pakir miskin itu dipelihara negara, tapi juga menjalankan amanat agama kita, keimanan kita. Tidak boleh mengambil hak dari anak-anak pakir miskin. Setuju? Terima kasih untuk semuanya yang hadir. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ungkapnya.
Pernyataan ini disampaikan Rieke dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri berbagai elemen masyarakat pendidikan. Pesannya menegaskan bahwa keberpihakan terhadap siswa miskin bukan hanya tugas administratif, melainkan tanggung jawab moral seluruh bangsa.
