Ikuti Kami

Risma Gandeng 19 PTN Untuk Berkontribusi Dalam Penanganan Sosial

Berkontribusi dalam penanganan masalah anak, disabilitas dan kemiskinan.

Risma Gandeng 19 PTN Untuk Berkontribusi Dalam Penanganan Sosial
Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini menggandeng 19 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia untuk ikut berkontribusi dalam penanganan masalah anak, disabilitas dan kemiskinan.

"Saya senang sekali ketika ada ajakan dari Forum Rektor se Indonesia yang mengajak untuk bersama-sama dalam mengatasi masalah anak, disabilitas dan kemiskinan," ujarnya di Makassar, Selasa (23/5) 

Mensos Tri Rismaharini mengatakan penanganan masalah-masalah kemiskinan, disabilitas dan anak itu terasa berat jika ditangani sendiri.

Baca: Risma Ajak Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Karena itu, saat dirinya mendapatkan ajakan untuk kerja sama dalam penanganan masalah sosial tersebut, dirinya pun menyambut baik.

"Dengan bersama-sama dalam menangani masalah kemiskinan dan masalah sosial itu, kami yakin bisa menyelesaikannya," katanya.

Adapun 19 perguruan tinggi yang tergabung dalam Perkumpulan Perguruan Tinggi Kependidikan Negeri (PPTKN) untuk penanganan disabilitas dan anak-anak yang tidak mampu yakni: Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Selanjutnya, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Malang (UM).

Kemudian Universitas Negeri Manado (UNIMA), Universitas Malikussaleh (Unimal Lhokseumawe, Universitas Mulawarman (Unmul Samarinda), dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM Banjarmasin).

Serta, Universitas Borneo Tarakan (UBT), Universitas Haluoleo (UHO Kendari), Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar Majene), dan Universitas Hassanudin (Unhas).

Mantan Wali Kota Surabaya itu menerangkan jika pemecahan masalah dalam permasalahan mengenai anak, kemiskinan, dan disabilitas memiliki penanganan berbeda.

Baca: Mufti Minta BSI Tak Anggap Sepele Akan Kebocoran Data Nasabah

Misalnya untuk masalah anak-anak saat ini tentang kekerasan seksual di lingkungan sekolah, ia pun berharap anak sejak dini mendapatkan edukasi seks.

"Saya dan orang tua lainnya di Indonesia itu takut dengan banyaknya predator yang mengganggu anak-anak. Saya nitip sama para pengajar utamanya PAUD dan SD itu diberikan pemahaman agar mereka semua jika besar memiliki moral," terangnya.

Selain edukasi seks, Risma juga mengajak para praktisi pendidikan untuk mengajarkan sejak dini anak-anak mengenai mitigasi bencana.

"Saya juga nitip dari awal karena Indonesia daerah ring of fire. Jadi daerah megathrust bencana. Kita dari kecil, anak-anak sudah diajari bagaimana mereka bisa mitigasi kalau terjadi bencana. Di lain itu, juga kemiskinan," ucapnya.

Quote