Jakarta, Gesuri.id - Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, Yasti Soepredjo Mokoagow, menegaskan pemerataan pengelolaan bandara di Indonesia.
Hal itu disampaikan saat meninjau kesiapan Bandara Sam Ratulangi Manado menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda Komisi V dalam memastikan kesiapan infrastruktur dan pelayanan transportasi udara di Provinsi Sulawesi Utara.
Yasti menyampaikan masih terdapat ketimpangan dalam pengelolaan dan pengembangan bandara di Tanah Air
Dikatakan, pemerintah tidak boleh hanya fokus pada bandara yang menghasilkan laba besar, sementara bandara daerah yang masih membutuhkan dukungan kurang diperhatikan
"Bandara di Indonesia jumlahnya sekitar 257, belum termasuk 39 yang masih dalam perencanaan kabupaten. Jangan hanya bandara yang menguntungkan yang dikelola, sementara yang masih dalam pembangunan dibiarkan. Ini tidak fair," ujar Yasti dikutip Minggu (30/11/2025).
Dia meminta Kementerian Perhubungan menata ulang alokasi anggaran agar pengembangan bandara eksisting berjalan seiring dengan pembangunan bandara yang baru mulai bertumbuh
"Kalau minta satu yang sudah jadi, harus juga ada satu yang baru mulai berkembang. Tanah dan bangunan itu milik pemerintah, jadi pengelolaannya harus memberikan manfaat secara merata," jelas Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.
Selain aspek infrastruktur, Yasti juga menekankan perlunya peningkatan kualitas pelayanan serta sinergi antarinstansi dalam mendukung kelancaran operasional penerbangan
Yasti memastikan kesiapan Bandara Sam Ratulangi menghadapi arus libur akhir tahun berjalan baik.
"Kami mengecek kondisi bandara, semuanya mantap, oke, siap melayani arus mudik Nataru di Sulawesi Utara. Baik persiapan infrastruktur maupun sumber daya manusianya dalam keadaan baik" katanya.
Dari kunjungan kerja spesifik ini Komisi V DPR RI berharap kesiapan tersebut dapat memastikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran mobilitas masyarakat di wilayah Sulawesi Utara pada masa libur Natal dan Tahun Baru.
