Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI Samuel Wattimena menegaskan pentingnya penanaman empat pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sejak dini.
"Empat pilar ini kan bagian dari kehidupan setiap manusia di Indonesia yang harus sejak dini sekali diperkenalkan kepada masyarakat," katanya di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang.
Baca: Ima Tegaskan DPRD DKI Bakal Transparan Soal Tunjangan dan Gaji
Ia mengatakan bahwa anak-anak usia SMP perlu disadarkan bahwa sebenarnya empat pilar MPR RI sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
"Kan sebetulnya tinggal menyalakan 'switch on'-nya aja ya bahwa ternyata saya bertoleransi ini itu bagian dari Bhinneka Tunggal Ika. Bahwa ternyata saya menyayangi sesama teman ini bagian dari Pancasila," katanya.
Jadi, kata dia, mereka bisa memahami bahwa empat pilar MPR RI bukan sekadar dalam bentuk kata-kata, tetapi berkembang menjadi sebuah sikap dan kesadaran.
Apalagi, diakuinya belakangan ini terjadi aksi demonstrasi yang berujung pada kericuhan di sejumlah daerah sehingga kesadaran terhadap empat pilar MPR RI menjadi sangat penting.
"Itu (dinamika politik, red.) salah satu yang kemudian saya merasa ini (empat pilar MPR RI, red.) tepat sekali saya berbicara di usia dini," kata anggota Komisi VII DPR RI itu.
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tidak hanya reaktif dalam menyikapi berbagai keadaan, tetapi bersama-sama ikut mencari akar permasalahan yang sedang dihadapi.
"Ini tanggung jawab kita bersama untuk itu kembali mengingatkan, kita punya empat pilar ini yang diberikan oleh negeri ini, oleh para pendahulu kita sudah dirumuskan," katanya.
Baca: Anggota MPR RI Abidin Fikri Gelar Sosialisasi Empat Pilar
Samuel bersyukur anak-anak sangat antusias menyimak dan berinteraksi dalam sosialisasi empat pilar MPR RI tersebut yang dihadapkan bisa menjadi modal kemanusiaan mereka.
"Saya bersyukur bahwa di sini mereka sangat terbuka, bahwa di usia ini mereka mau mendengarkan empat pilar. Tidak kemudian menganggap ini sesuatu yang terlalu dini buat anak-anak ya. Karena mereka melihat ini adalah modal-modal kemanusiaan," pungkasnya.
Sementara itu, Gabriella Victoria Alexi, siswa kelas IX I SMP PL Domenico Savio Semarang mengatakan sosialisasi tersebut hampir mirip dengan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
"Yang kami dapatkan dari sosialisasi ini sama kayak pelajaran PPKn. Cuma kalau misalnya PPKn itu dijelasin kayak beberapa doang, ini tuh sampai dasar-dasarnya, mendalam intinya," katanya.