Ikuti Kami

Secara Virtual, Sihar Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

Empat pilar MPR RI, adalah empat landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Secara Virtual, Sihar Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan
Anggota MPR RI, Sihar PH Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI, Sihar PH Sitorus menyampaikan pentingnya Empat Pilar MPR RI dalam menghadapi tantangan bernegara , berbangsa dan bermasyarakat, yang sering kali dihadapi oleh mahasiswa dan pelajar dewasa ini.

"Rasa identitas kedaerahan tidak boleh lebih besar dari rasa Nasionalisme, meskipun kita orang Batak, meskipun kita Kristiani, tetapi kita dipersatukan oleh rasa kesatuan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata SIhar dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada konstituennya secara virtual di Dapil Sumut 2 Provinsi Sumatera Utara.
.
Empat pilar MPR RI, adalah empat landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang terdiri dari landasan ideologi, konstitusi, persatuan dan kesatuan dan semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia.

Empat Pilar MPR RI disosialisasikan kepada seluruh Rakyat Indonesia berdasarkan amanat pasal 5 huruf a dan huruf b, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 24 Tahuan 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). MPR RI ditugasi untuk memasyarakatkan Ketetapan MPR, Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat di seluruh wilayah tanah air.

Baca: Utut: Empat Pilar Kebangsaan Satu Kesatuan Dalam NKRI

Ayu Napitupulu salah satu peserta yang berasal dari Universitas Sumatera Utara menanyakan kepada Sihar bagaimana dirinya sendiri menghadapi tantangan bernegara dalam hal berpolitik saat diterpa isu agama.

"Pak bagaimana Bapak menghadapi isu agama dalam kontestasi politik Pilgubsu yang lalu, dimana seperti yang kita ketahui, Bapak diterpa oleh isu agama dan kedaerahan," ujar Ayu.

Menurut Sihar, isu agama dalam kontestasi politik tidak dapat dihindarkan.

"Menurut saya ya dihadapi saja, saya seorang Batak dan Protestan, saya tidak pernah malu mengakuinya, karena saya merasa Batak dan Protestan itu bagian dari Indonesia juga. Masalah jabatan dan kedudukan, saya rasa setiap orang sudah diatur jalannya oleh Dia," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Selain membahas tantangan bernegara, Sihar juga menanyakan tantangan apa yang relevan dihadapi oleh mahasiswa dan pelajar di masa pandemi.

Mahasiswa mengeluhkan tidak efektifnya pembelajaran secara daring di tengah masa pandemi dan juga tidak sebandingnya dengan Uang Kuliah Tinggal UKT yang dibayarkan.

Salah satunya disampaikan oleh Fitri mahasiswa dari Institut Teknologi Sebelas Maret Surabaya. Fitri mengatakan kegiatan perkuliahan secara daring membuat pelajaran jadi sulit dimengerti dan sosialisasi dengan teman-teman juga sulit dilakukan.

"Kegiatan pembelajaran secara daring sering kali malah membebani mahasiswa selain itu sosialisasi dengan teman-teman juga sulit dilakukan," ujar Fitri.

Baca: Sosialisasi Empat Pilar, Eriko Puji Taufiq Kiemas

Sihar berharap setelah berlangsungnya kegiatan ini, peserta asal Toba yang menempuh pendidikan di seluruh penjuru Indonesia dapat menjadi influencer terhadap Empat Pilar MPR RI ini.

"Harapannya kalian semua dapat menjadi influencer terhadap empat pilar MPR RI ini nantinya di dalam kehidupan bermasyarakat maupun saat menempuh pendidikan lainny," ujar Sihar.

"Masa pandemi ini, masa nya anak-anak millenial berkreasi, karena apa-apa semuanya membutuhkan teknologi, seperti yang terjadi sekarang, semuanya berkat teknologi, saya di sini dan adik-adik di sana," lanjut Sihar.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Marsaringar Kota Balige ini berlangsung dengan menjalankan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan sebelum kegiatan berlangsung, menggunakan masker, dan pengaturan jarak antar peserta kegiatan dapat berlangsung dengan baik.

Quote