Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mendorong pembentukan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pesantren sebagai langkah memperkuat kemandirian lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Ia menyebut, pembentukan dirjen khusus tersebut penting agar pengelolaan lebih fokus terhadap 42 ribu pesantren dan 7 juta santri di seluruh Indonesia.
“Hari ini kami sedang mendorong terbentuknya Dirjen Pesantren. Bahkan, dengan dirjen ini kami berharap bukan hanya satu direktorat saja, tetapi benar-benar mampu memperkuat kemandirian pesantren di Indonesia,” ujar Hj. Selly saat menghadiri kegiatan lomba hadroh se-wilayah Kabupaten Cirebon yang digelar Polresta Cirebon, Selasa (21/10).
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Politisi asal Cirebon itu juga menegaskan, DPR RI berkomitmen menjaga keberlangsungan program-program untuk kesejahteraan pesantren.
“InsyaAllah, program DPR RI untuk kesejahteraan pondok pesantren tetap berjalan. Dukungan APBN dan regulasi akan terus kami dorong, karena undang-undang pesantren sudah disahkan, tinggal memperkuat institusi di Kementerian Agamanya saja,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Selly turut mengapresiasi Forkopimda Kabupaten Cirebon, khususnya Polresta Cirebon, yang menggelar lomba hadroh bagi para santri dan santriwati.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi wujud nyata sinergi pemerintah daerah dengan tokoh agama dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat.
Baca: Kisah Unik Ganjar Pranowo di Masa Kecilnya untuk Membantu Ibu
Selly juga menyinggung peristiwa yang sempat terjadi di salah satu pesantren di Jawa Timur sebagai pembelajaran bagi DPR RI untuk memperkuat pengawasan dan dukungan terhadap lembaga pesantren.
'Dengan kejadian kemarin yang menimpa salah satu pesantren di Jawa Timur, kami jadikan pembelajaran untuk memperbaiki keberadaan pesantren agar makin kuat dan mandiri. Ini keinginan kita semua, termasuk Presiden Prabowo,” ujarnya.
Menurutnya, pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kemandirian generasi bangsa.