Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina meminta Kemenag mengawal penerbangan jemaah haji yang saat ini masih bergulir, jangan sampai jemaah jadi korban.
Hal ini menyusul peristiwa pesawat jemaah haji yang delay hingga 19 jam.
Baca: Hadir di Pengadilan Tipikor, Ganjar Suntik Semangat ke Hasto
"Intinya begini Pak pimpinan, izin pimpinan, kalau alasan dia kan dia sudah transit India kemudian dia transit lagi hanya gara-gara ganti kru itu harusnya jangan mengorbankan jemaah, hanya untuk mengganti kru. Nah ini harus ada punishment juga nih buat Saudi," kata Selly.
Selly mengatakan, informasi yang didapatnya, pesawat ini membawa jemaah dari kloter JKS-23. Pesawat yang seharusnya terbang langsung ke Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah.
Namun, pesawat sudah mendarat di Banglore India dengan alasan kendala teknis. Kedua, pesawat terbang lalu mendarat lagi di Dammam, Arab Saudi. Barulah pesawat tiba di Madinah.
"Setiap keterlambatan di atas dua jam harus diberikan kompensasi makan, ini hampir sampai dengan 19 jam dan yang kita pikirkan adalah lansia bagaimana dengan mereka ini menjadi catatan saya," katanya.
Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa
Menanggapi hal itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief sudah menerima laporan itu. Dia juga sudah menerima keterangan resmi dari maskapai terkait peristiwa itu.
"Ini sudah jadi catatan kami Bu, karena waktu itu, saya langsung malam itu juga ketika dapat kabar langsung saya telepon ke Saudia untuk meminta penjelasan apa yang terjadi dan surat penjelasannya sudah masuk ke kita yang nanti akan kita kaji," ucap dia.