Ikuti Kami

Selly Minta Evaluasi Layanan Bus Shalawat

Selly menyoroti minimnya jumlah bus yang disediakan khusus untuk jemaah lanjut usia (lansia).

Selly Minta Evaluasi Layanan Bus Shalawat
Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI, Selly Andriany Gantina.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI, Selly Andriany Gantina minta evaluasi layanan bus shalawat yang mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram. 

Selly menyoroti minimnya jumlah bus yang disediakan khusus untuk jemaah lanjut usia (lansia).

"Di terminal ini tersedia sekitar 140 bus shalawat. Namun, yang diperuntukkan khusus bagi lansia hanya sekitar 15 unit, atau sekitar 10 persen. Padahal jumlah jemaah lansia dari seluruh Indonesia mencapai sekitar 51 ribu orang," ujar Selly saat melakukan peninjauan langsung ke Terminal Jiyad, Minggu (1/6). 

Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar

Ia mempertanyakan apakah jemaah lansia harus tetap menunggu di shelter terminal, atau bisa dijemput langsung di depan hotel masing-masing. Menurutnya, para lansia seharusnya mendapatkan fasilitas yang lebih nyaman dan tidak bercampur dengan jemaah reguler.

"Saat kami tanyakan kepada petugas, ternyata jumlah jemaah lansia yang masuk melalui terminal ini masih sangat sedikit. Mereka mengatakan bahwa sebagian bisa naik dari luar terminal, namun banyak jemaah tidak mengetahui hal ini karena kurangnya sosialisasi," jelas politisi dari Komisi VIII DPR RI tersebut.

Selly menambahkan, salah satu perhatian penting adalah minimnya penanda atau ikon bahwa bus tersebut merupakan milik pemerintah Indonesia. 

Hal ini menyebabkan masih banyak jemaah tersesat naik bus milik negara lain yang tidak menuju ke jalur yang semestinya.

"Saya harap ke depan hal ini menjadi perhatian, agar para jemaah tidak lagi kebingungan di lapangan," ujarnya.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Selly juga mengapresiasi kinerja petugas, khususnya tim transportasi. Saat ini tercatat ada 127 bus shalawat yang beroperasi, dengan 32 unit di antaranya disiapkan untuk jemaah disabilitas. Bus-bus ini tersebar di tiga terminal utama: Syib Amir, Jiyad, dan Jabal Ka'bah.

Yang menjadi perhatian utama, menurut Selly adalah sistem pergerakan dan perputaran bus. Ia meminta agar jadwal operasional bus tidak sampai mengganggu waktu keberangkatan jemaah ke Masjidil Haram, sehingga tidak terjadi antrean panjang.

"Kemarin kami menerima laporan bahwa masih ada jemaah yang kesulitan mendapatkan angkutan bus. Ini harus menjadi bahan evaluasi bersama," ujarnya.

Quote