Ikuti Kami

Situs Karang Kamulyan Dilecehkan, Anton: Hargai Kebhinekaan!

Anton: Kita hidup di Nusantara ini memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multi-kultur, multi-etnis dan multi-agama.

Situs Karang Kamulyan Dilecehkan, Anton: Hargai Kebhinekaan!
Ketua Forum Silaturahmi Sunda Sadunya (S3) Anton Charliyan menyikapi perilaku oknum masyarakat yang menginjak batu lambang peribadatan di situs sejarah Karang Kamulyan, Ciamis, Jawa Barat (Jabar), baru-baru ini. (Foto: Istimewa)

Tasikmalaya, Gesuri.id - Ketua Forum Silaturahmi Sunda Sadunya (S3) Anton Charliyan menyikapi perilaku oknum masyarakat yang menginjak batu lambang peribadatan di situs sejarah Karang Kamulyan, Ciamis, Jawa Barat (Jabar), baru-baru ini. 

Baca: Himbauan DPR Terkait Pro Kontra Omnibus Law UU Cipta Kerja

Anton menyatakan, dengan terjadinya peristiwa ini, semestinya seluruh anak bangsa menjadikannya pembelajaran bersama untuk lebih menggali lagi arti Bhineka Tunggal Ika.

"Jadi Bhinneka Tunggal Ika jangan hanya sekedar sebuah pemahanan sempit tentang arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Karena kita hidup di Nusantara ini memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multi-kultur, multi-etnis dan multi-agama" ujar Anton.

Mantan Kapolda Jabar itu melanjutkan, kita boleh berbeda agama , bahasa daerah , etnik , keturunan, budaya ,tradisi, adat istiadat bahkan kepercayaan. Tetapi sebagai mana kita sepakati bersama dari awal pembentukan bangsa dan negara ini , kita harus saling menghargai,  saling menghormati, serta saling toleransi segala perbedaan tadi.

"Kalau tidak ingin disebut tidak tahu adat, tidak tahu etika atau bahkan bisa saja dilabeli sebagai sebuah sikap yang intoleran. Disini intoleransi bukan hanya terhadap agama saja tetapi terhadap segala perbedaan. Intinya kita harus lebih mengedepankan sikap-sikap tepa selira,toleransi dalam setiap perbedaan," ujar Anton. 

Baca: PDI Perjuangan Dorong Kampung Nelayan Mandiri Berkualitas

Maka, lanjut Anton,  ada pepatah dimana bumi di pijak disana langit dijunjung, dan "kacai jadi saleuwi kadarat jadi salebak".  Anton pun meminta kita semua menjadikan perbedaan ini sebagai sebuah keindahan yang harus kita jaga bersama. 

"Apalagi yang menyangkut adat tradisi agama dan kepercayaan. Hal tersebut sangat sensitif karena akan menyakiti bukan hanya satu Individu,  tapi bisa menyakiti dan menyulut emosi satu komunitas, suku bangsa bahkan satu Negara karena didalamnya ada terkandung nilai-nilai luhur," ujar Anton.

Quote