Ikuti Kami

Soal Lab PCR, Emanuel: Meski Lambat Tapi Harus Diupayakan 

"Untuk efektivitas pencegahan pandemi, perlu ada tindakan khusus dengan pengadaan alat PCR untuk Sumba, Flores dan Alor".

Soal Lab PCR, Emanuel: Meski Lambat Tapi Harus Diupayakan 
Anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Rencana Pemerintah Provinsi NTT untuk membangun tambahan Laboratorium di daerah dalam rangka percepatan pemeriksaan sampel swab PCR Covid-19 mendapat tanggapan dari anggota dewan. 

Anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus menyebut upaya tersebut penting untuk menekan penularan virus Corona di wilayah provinsi kepulauan yang berada tenggara Nusantara itu.  

Baca: Putra: Bung Karno & Jokowi Buktikan Watak Persatuan Bangsa 

Emanuel Kolfidus mendorong pemerintah agar merealisasikan upaya tersebut agar dapat segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.

"Meskipun terlambat, tapi harus diupayakan karena kita daerah kepulauan. Untuk efektivitas pencegahan pandemi, perlu ada tindakan khusus dengan pengadaan alat PCR untuk Sumba, Flores dan Alor," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (2/2). 

Perluasan testing melalui pengadaan laboratorium PCR di daerah menurutnya dapat memperpendek waktu tunggu hasil tes Covid-19 sehingga treatment dapat dilakukan lebih cepat.  

"Ini penting untuk salah satu cara menekan penularan dengan memperluas testing dan memperpendek waktu tunggu sehingga treatment menjadi lebih cepat dan ada peluang memutus mata rantai penularan dengan lebih efektif," kata sekretaris Fraksi PDI Perjuangan itu. 

"Jadi besar harapan terus diupayakan untuk pengadaan, apakah hibah pusat, atau sharing dana provinsi bersama kabupaten," tambah dia. 

Pemprov NTT sebelumnya telah memastikan akan menyewa fasilitas laboratorium untuk mempercepat pelaksanaan pemeriksaan sampel swab di wilayah provinsi NTT.

Pemeriksaan sampel swab saat ini mengalami kelambatan karena terjadi penumpukan sampel swab. Bahkan sampel dari beberapa kabupaten harus mengantri lebih dari dua pekan untuk diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof WZ Johannes.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang ditanya terkait persiapan Laboratorium PCR untuk wilayah lain di NTT menegaskan akan mengusahakan secepatnya pengadaan laboratorium tersebut. 

Pihak Pemprov, jelas Gubernur Laiskodat, tengah memproses upaya sewa fasilitas laboratorium dari pihak swasta.  Ia mengatakan, penyewaan tersebut dilakukan sebagai langkah pertama sebelum bantuan laboratorium dari pemerintah pusat terealisasi.   

"Lagi diproses sewa (Laboratorium PCR), sambil menunggu bantuan Pusat. Ya, dari swasta kita minta untuk sewa dulu," ujar Gubernur Laiskodat kepada POS-KUPANG.COM di Kantor Gubernur NTT, Senin (1/2/2021) siang. 

Proses tersebut kini sedang dijajaki oleh dinas teknis. Dinas Kesehatan Provinsi NTT sedang menjajaki peluang kerjasama sewa agar laboratorium swasta dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan swab PCR khususnya di Pulau Flores dan Pulau Sumba..

"Secara teknis saya minta teman teman di dinas untuk menjajaki itu. Informasi sementara bahwa kalau dengan swasta , mereka akan melakukan studi, jadi untuk sebulan ada target minimal yang harus mereka layani," ujar Sekda NTT, Ir Benediktus Polo Maing secara terpisah, Senin sore. 

Ia mengatakan, penjajakan terkait kerjasama penyewaan fasilitas laboratorium untuk memeriksa sampel swab PCR itu akan dilakukan di Jawa. 

Terkait biaya, Sekda Polo Maing mengaku masih belum memiliki gambaran secara rijit karena masih menunggu kajian dan analisa serta perhitungan pihak penyedia. 

"Sistemnya, kita akan membayar sekian selama sebulan. Mereka melakukan analisa dulu , mereka akan kaji secara strategis. Jadi masih dicek harganya," papar Sekda Polo Maing.

Baca: BAGUNA Kabupaten Pemalang Evakuasi Jenazah ke Cirebon

Ia mengatakan, soal penentuan lokasi juga masih dikaji karena strategis tidaknya lokasi juga berdampak pada biaya. "Barang mereka punya, kita sewa pelayanan," tambahnya. 

Selain menjajaki upaya penyewaan fasilitas laboratorium dari swasta, Pemprov NTT juga pada saat yang sama terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Gugus Tugas atau BNPB. Dua agenda itu, kata Sekda Polo Maing, dilakukan bersamaan.

"Saya minta mereka (Dinkes) koordinasikan untuk mengecek itu (sewa Laboratorium),kecepatan kesiapan sampai kapan. Sementara di sisi lain, kita juga secara paralel melakukan Koordinasi dengan Kemenkes dan BNPB melalui komunikasi pak Wagub dengan Pak Doni Monardo dan Pak Dirjen Pelayanan Kesehatan yang akan membantu PCR," urainya. 

Kementerian kesehatan RI, kata Sekda Polo Maing, akan membantu sebanyak 4 unit PCR sementara dari BNPB sebanyak 6 unit. 

Apabila dalam perjalanan, bantuan PCR dari Kementerian Kesehatan dan BNPB lebih dahulu terealisasi maka sewa fasilitas laboratorium bisa dipending.

"Ini saya minta mereka koordinasikan secara baik. Apa yang harus kita penuhi segera ke Kementerian dan BNPB.  Semoga bisa terealisasi dalam waktu dekat," katanya. 

 

Kontributor: Yogen.

Quote