Ikuti Kami

Sofyan Ingatkan Nadiem Awasi Vaksinasi ke Tenaga Pendidik

Pasalnya, di kota-kota besar dan daerah zona merah vaksinasi untuk guru masih sangat terbatas.

Sofyan Ingatkan Nadiem Awasi Vaksinasi ke Tenaga Pendidik
Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengingatkan agar program vaksinasi untuk para guru dan tenaga kependidikan perlu diawasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Pasalnya, di kota-kota besar dan daerah zona merah vaksinasi untuk guru masih sangat terbatas.

Baca: Ipuk Pantau Langsung Layanan Jemput Bola Vaksinasi Lansia

“Guru dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi, namun belum merata. Sayangnya, di daerah-daerah zona merah justru vaksinasi sangat terbatas. Jakarta malah sudah 80 persen. Kota-kota besar lainnya minta perhatian Mas Menteri,” kata Sofyan saat mengikuti rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (31/5).

Sofyan mengkhawatirkan alokasi vaksin untuk guru dan tenaga kependidikan di daerah diselewengkan ke tempat lain atau bahkan diperjualbelikan. Di sinilah pentingnya pengawasan Kemendikbudristek. 

"Kami khawatir ada penyelewengan vaksin di daerah. Mengapa vaksinasi guru dan tenaga kependidikan begitu lambat. Ini butuh pemantauan. Kami ingin vaksinasi tidak hanya ditujukan bagi guru dan tenaga kependidikan, tapi juga bagi keluarganya. Ini harus diperjuangan oleh Mas Menteri," harapnya.

Baca: Prokes 3M & Vaksinasi, Wujudkan Indonesia Bebas Pandemi

Sementara itu, pada bagian lain, politisi PDI Perjuangan tersebut, menyerukan agar Kemendikbudristek berani menyampaikan pembukaan pembelajaran tatap muka secara luas. 

Faktanya, tidak ada laporan penularan Covid-19 saat tatap muka dibuka secara terbatas di sekolah-sekolah. Kalau pun ada kasus penularan, itu jumlahnya sangat kecil. 

"Kalau cuma sedikit yang tertular bisa diinformasikan kepada sekolah-sekolah lainnya agar berani tatap muka," imbuh legislator dapil Sumatera Utara I itu.

Quote