Ikuti Kami

Sofyan Tan Tegaskan Pentingnya Wujudkan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara

Implementasi nyata nilai-nilai tersebut ditekankan khususnya dalam melayani sesama manusia.

Sofyan Tan Tegaskan Pentingnya Wujudkan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara
Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan, menegaskan pentingnya mewujudkan empat pilar berbangsa dan bernegara sebagai nilai-nilai hidup dalam tindakan nyata, alih-alih hanya sekadar konsep normatif yang dihafalkan.

Implementasi nyata nilai-nilai tersebut ditekankan khususnya dalam melayani sesama manusia.

​Penegasan ini disampaikan Sofyan Tan saat menghadiri kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara MPR RI di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mitra Sejati, yang berlokasi di Jalan M. Basir, Medan, pada hari Minggu (14/12). Empat pilar yang disosialisasikan meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing

Sofyan Tan mengurai bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Semua nilai fundamental ini diwujudkan dalam bingkai NKRI, yang menjadikan UUD 1945 sebagai konstitusi tertinggi dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang mempersatukan bangsa.

​Sangat krusial untuk memahami empat pilar ini, terutama di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia. Ia menekankan bahwa pemahaman yang kokoh akan memastikan perbedaan tidak memicu konflik, melainkan justru menjadi kekuatan yang saling melengkapi dan memperkuat persatuan.

Sofyan Tan berbagi kisah pertemuannya dengan Kartar Singh, Pengawas Yayasan Mitra Sejati, yang terjadi jauh sebelum dirinya menjadi anggota DPR RI. Kala itu, Sofyan Tan tengah memberikan advokasi kepada seorang korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), seorang istri yang mengalami kekerasan berat hingga dibuang ke sungai oleh suaminya.

​“Niat baik dan ketulusan tersebut adalah wujud nyata dari nilai-nilai Pancasila,” ujar Sofyan Tan, mengenang momen krusial tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat itu, Rumah Sakit Mitra Sejati adalah satu-satunya rumah sakit yang bersedia merawat korban KDRT tersebut, meskipun korban tidak mampu membayar dan belum memiliki BPJS Kesehatan.

​Menurut pandangannya, nilai ketuhanan dan kemanusiaan adalah landasan utama dalam memberikan pertolongan kepada sesama, tanpa perlu mempertimbangkan latar belakang agama, suku, atau status sosial mereka.

​“Nilai-nilai Pancasila lah yang mempertemukan kami. Ketika kita menolong, kita tidak pernah bertanya apa agama dan sukunya. Kita bantu karena rasa kemanusiaan dan berketuhanan. Dari situlah lahir semangat gotong royong untuk saling membantu,” jelasnya lebih lanjut.

Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap

​Hubungan antara Sofyan Tan dan Yayasan Mitra Sejati semakin erat sejak peristiwa tersebut, seiring dengan berkembangnya RS Mitra Sejati hingga kini memiliki institusi pendidikan tinggi, STIKES Mitra Sejati. Menggunakan jalur aspirasinya di parlemen, Sofyan Tan bahkan berhasil mengalokasikan kuota beasiswa KIP Kuliah bagi mahasiswa kurang mampu yang berkeinginan melanjutkan studi di STIKES Mitra Sejati.

​Ketua STIKES Mitra Sejati, Martaulina Sinaga, SKM, S.Kep., Ns., M.Kes, turut hadir dalam kegiatan sosialisasi ini bersama para orang tua dan mahasiswa. Dalam sambutannya, Martaulina Sinaga menekankan bahwa nilai-nilai 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara tidak hanya penting untuk diamalkan dalam lingkungan kampus, tetapi juga harus menjadi pedoman fundamental dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

​“Sebagai insan kesehatan, nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan harus selalu hadir dalam setiap tindakan pelayanan kepada pasien,” tegasnya.

​Diharapkan, melalui sosialisasi ini, mahasiswa STIKES Mitra Sejati tidak hanya berkembang menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat dan kepekaan sosial yang tinggi, sesuai dengan amanat yang terkandung dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Quote