Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menegaskan bahwa Indonesia menganut sistem politik luar negeri bebas aktif.
Indonesia juga tidak terikat dan tidak mengikuti salah satu blok manapun di dunia.
Baca: Prabowo ke AS, Kang Hasan: Semoga Bermanfaat Bagi Indonesia
Hal ini diungkapkan Hasanuddin terkait penolakan Pemerintah Indonesia terhadap Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan pesawat pengawas maritim P-8 Poseidon milik Negeri Paman Sam itu mendarat dan mengisi bahan bakar.
"Politik luar negeri bebas aktif itu artinya Indonesia bebas dalam menentukan bersahabat dengan negara manapun dan berprinsip untuk tidak memihak salah satu blok ataupun ikut bersengketa dengan negara yang sedang berkonflik," kata Hasanuddin, Rabu (21/10).
Konsekuensinya, kata Hasanuddin, Indonesia tidak akan memberikan fasilitas dan bantuan apapun kepada negara-negara yang sedang bersengketa , termasuk penggunaan wilayah teritori Indonesia.
"Jadi penolakan terhadap pengawas maritim P-8 Poseidon itu merupakan prinsip Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif," tuturnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Pemerintah Indonesia dikabarkan telah menolak proposal Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan pesawat pengawas maritim P-8 Poseidon mendarat dan mengisi bahan bakar, Selasa (20/10).
Baca: Mau Melengserkan Jokowi? Mimpi di Siang Bolong!
Permintaan izin ini muncul ketika AS dan China meningkatkan persaingan mereka untuk mendapatkan pengaruh di Asia Tenggara.
Pesawat P-8 memainkan peran sentral dalam mengawasi aktivitas militer China di Laut China Selatan, yang sebagian besar diklaim oleh Beijing sebagai wilayah kedaulatannya