Ikuti Kami

Tudingan! Tak Ada Kesepakatan RI-AS Bangun Pangkalan Militer

"Tak ada kesepakatan antara Indonesia dan AS soal Kepulauan Natuna. Indonesia tetap pegang teguh politik luar negeri bebas aktif".

Tudingan! Tak Ada Kesepakatan RI-AS Bangun Pangkalan Militer
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin.

Jakarta,Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin membantah adanya tudingan penandatanganan bersama antara Menlu Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengenai Kepulauan Natuna yang akan dibangun pangkalan militer AS.

"Tidak ada itu kesepakatan bersama antara Indonesia dan AS soal Kepulauan Natuna. Indonesia tetap memegang teguh politik luar negeri bebas aktif," tegas Hasanuddin, Sabtu (31/10).

Baca: Kepala Daerah Bisa Manfaatkan Lahan Antisipasi Krisis Pangan

Dengan politik luar negeri bebas aktif ini, kata Hasanuddin, tidak mungkin ada pangkalan militer negara manapun di Indonesia.

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, Indonesia siap bekerja sama dengan negara di manapun di wilayah NKRI termasuk di Kepulauan Natuna.

"Seluruh wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan  untuk bekerjasama dengan negara lain asal dapat memberikan manfaat bagi negara  dan bangsa, dan bukan membangun pangkalan militer asing ," ujarnya.

Hasanuddin menegaskan tidak sepantasnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara soal isu-isu negara lain termasuk di Indonesia.

Terlebih, kata Hasanuddin, di Indonesia Pompeo sempat menyinggung  isu komunis yang sedang menjadi pro dan kontra di dalam negeri  .

"Saya pertanyakan mengapa Pomeo menyinggung isu komunis. Padahal di negara asalnya di AS , komunis sudah tidak dijadikan isu politik lagi. Ada apa,?" ujarnya.

Baca: Hasto: Megawati Ajak Kepala Daerah Wujudkan Gerakan Menanam

Ia menegaskan melontarkan isu tanpa argumentasi yang jelas hanya akan menimbulkan keresahan diantara masyarakat Indonesia. Bekerja sama di bidang ekonomi akibat pandemi virus corona akan lebih bermanfaat untuk kehidupan kedua negara . 

“Patut dipertanyakan maksud Pomeo menyinggung isu komunis itu untuk apa. Dasarnya apa," ujar dia.

Hasanuddin mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak mudah terkecoh dengan memihak salah satu blok atau negara yang sedang berseteru.

"Indonesia konsekuen dan konsisten dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif," tandasnya.

Quote