Ikuti Kami

Twitter Bekukan Trump, Budiman: Kebebasan Ancam Keselamatan

Di era media sosial (medsos) dan pandemi Covid-19 kini, kebebasan individu justru dinilai berbeda. 

Twitter Bekukan Trump, Budiman: Kebebasan Ancam Keselamatan
Ilustrasi. Twitter Belukan Akun Trump.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko turut menanggapi keputusan Twitter membekukan akun Donald Trump.

Keputusan itu membuat Twitter dikecam sekaligus dipuji. Para pengecam nya rata-rata mengaitkan keputusan Twitter itu dengan kebebasan berpendapat individu. 

Baca: Wali Kota Hendi Ajak Masyarakat Patuhi SPT Tahunan Online

Menanggapi polemik tersebut, Budiman menyatakan setelah Renaisans dan Revolusi Prancis, kebebasan individu memang menjadi cara menuju keselamatan. 

Tapi di era media sosial (medsos) dan pandemi Covid-19 kini, kebebasan individu justru dinilai berbeda. 

"Di era medsos & pandemi, kebebasan individu dianggap bisa mengancam keselamatan," ujar Budiman. 

Budiman pun menyatakan, penilaian bahwa di masa kini bahwa kebebasan individu bisa mengancam keselamatan publik, bukanlah berasal dari ideologi atau kelompok yang menjadi musuh tradisional kebebasan.

"Ini bukan sikap dari musuh-musuh tradisional kebebasan,  tapi dari 'anak-anak kandungnya'!" ujar Budiman.

Baca: Covid Capai 3.500 Perhari, Gilbert Minta Anies Ketatkan PSBB

Seperti diketahui, Twitter memang dipuji, tapi juga dikecam setelah memutuskan untuk membekukan akun Presiden Trump.

Keputusan itu sendiri diambil setelah insiden di Gedung Capitol, di Washington DC, di mana para pendukung Trump, atas perintah Trump, menyerbu gedung pada Rabu, 6 Januari.

Saat itu Kongres sedang menggelar rapat untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden di pemilihan presiden. Lima orang meninggal dalam insiden penyerbuan tersebut.

Quote