Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi l DPR RI sekaligus Ketua Umum PB Percasi Grand Master Utut Adianto memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan pecatur muda Indonesia, Shafira Devi Herfesa, yang berhasil menembus ajang Piala Dunia Catur 2025.
“Generasi pecatur baru telah lahir. Sebelumnya hanya ada Irene Kharisma dan Medina yang menjuarai zona Asia. Kini, dari Sleman hadir Shafira, anak muda penuh potensi,” kata Utut Adianto, dikutip pada Jumat (13/6/2025).
Utut menilai keberhasilan Shafira sebagai bukti bahwa regenerasi di tubuh Percasi berada pada jalur yang tepat. Ia pun menyebut bahwa prestasi Shafira menjadi inspirasi dan harapan baru bagi catur Indonesia, khususnya di sektor putri.
Nama Shafira Devi Herfesa kini menjadi sorotan dunia olahraga Indonesia. Pecatur muda asal Sleman ini mencetak sejarah sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil lolos ke Piala Dunia Catur 2025.
Bukan prestasi instan, langkah Shafira menuju panggung dunia dibangun dari proses panjang sejak usia dini. Ia mulai mengenal catur sejak usia tiga tahun, diperkenalkan oleh sang ayah yang juga mantan atlet catur di era 2000-an.
Alih-alih bermain boneka seperti anak-anak seusianya, Shafira lebih tertarik pada bidak dan papan catur. Ia mulai mengikuti kompetisi sejak duduk di bangku kelas 2 SD, dan sejak itu mulai meraih gelar demi gelar hingga melaju ke kejuaraan nasional dan pelatnas junior.
Kini, di usia 16 tahun, Shafira berhasil mencetak prestasi gemilang dengan menjuarai Asian Zone 3.3 di Mongolia, menaklukkan pecatur-pecatur kuat dari Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Ia bahkan sukses mengalahkan Women Grandmaster Turmunkh Munkhzul di babak penentuan, yang langsung memastikan tiket ke Piala Dunia di Batumi, Georgia.
Tak hanya itu, Shafira juga resmi menyandang gelar Woman International Master (WIM). Ia mencatat lompatan elo rating luar biasa dari 1983 ke 2378, sesuatu yang jarang terjadi dalam waktu singkat.
Prestasi ini menjadikannya pecatur putri pertama asal DIY yang lolos ke Piala Dunia, dan yang keempat dalam sejarah Indonesia. Sejak Agustus 2023, Shafira telah bergabung dalam Pelatnas Catur di Jakarta, menjalani latihan intensif demi mengejar target baru: meraih gelar Women Grandmaster (WGM) dan menembus babak-babak elit Piala Dunia.
Keunggulan Shafira tak hanya pada strategi, tetapi juga pada ketenangan dan disiplin tinggi saat bermain di bawah tekanan. Kemampuannya membaca situasi permainan bahkan sering mengejutkan lawan-lawan yang memiliki peringkat lebih tinggi.
Dari enam wakil Indonesia yang berlaga di Asian Zone 3.3, hanya Shafira yang berhasil menembus tiga besar dan meraih tiket ke pentas dunia. Sosoknya kini menjadi harapan baru catur Indonesia, yang membuktikan bahwa mimpi besar bisa digapai lewat dedikasi, kerja keras, dan proses panjang sejak usia dini.
Kini, Shafira Devi Herfesa tidak hanya membawa papan catur ke level yang lebih tinggi, tapi juga mengangkat nama Indonesia ke panggung catur dunia. Semua itu berawal dari seorang anak kecil di Sleman yang memegang pion di usia tiga tahun.