Denpasar, Gesuri.id – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang juga kader PDI Perjuangan, mendampingi Menteri Perdagangan Budi Santoso memantau langsung harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Nyanggelan, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Senin (9/9).
Hasilnya, sebagian besar harga justru berada di bawah harga acuan pemerintah.
Wali Kota Jaya Negara menyampaikan bahwa stabilitas harga di Denpasar merupakan hasil kerja kolektif Disperindag bersama seluruh pemangku kepentingan. Pemkot rutin memantau pasar, berkoordinasi dengan suplier, dan menggelar pasar murah dua kali sebulan untuk menekan gejolak harga.
“Jika ada keterbatasan pasokan, segera ditangani lewat operasi pasar murah. Kami juga berkoordinasi dengan Bulog dan Pertamina agar kebutuhan pokok, termasuk LPG, tetap aman,” jelas Jaya Negara.
Dengan adanya pemantauan langsung dari Mendag, Pemkot Denpasar optimistis stabilitas harga dan pasokan pangan akan terus terjaga, sehingga masyarakat bisa tenang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu, Mendag menegaskan stabilitas harga kebutuhan pokok di Denpasar cukup stabil.
“Beras SPAP 5 kilogram dijual Rp60.000 dari acuan Rp65.500, ayam Rp40.000/kg sesuai acuan, telur Rp27.500/kg di bawah acuan Rp30.000, minyak goreng Rp15.700/liter, dan cabai Rp35.000/kg padahal acuan Rp55.000/kg. Jadi semua terkendali dan pasokan lancar,” ujar Mendag Budi Santoso.
Ia menekankan pentingnya menjaga pasokan dan distribusi agar tidak terhambat. Pemerintah, kata Budi, mengandalkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) untuk memonitor harga serta ketersediaan stok secara real time di seluruh daerah.
“Dengan SP2KP, jika ada kenaikan harga atau pasokan berkurang, kita bisa langsung koordinasi dengan pemerintah daerah, asosiasi petani, hingga suplier,” tambahnya.