Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil Bali I Wayan Sudirta menyoroti maraknya kasus Illegal acces atau skimming yang terjadi di Bali.
Wayan mengungkap adanya dugaan keterlibatan jaringan atau mafia besar di belakang kejahatan skimming di Pulau Dewata.
Baca: Paket Wisata Bali Diobral, Parta Duga Ada Permainan Mafia
Hal itu dia sampaikan saat Rapat kerja (Raker) antara Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz dan Kapolda Seluruh Indonesia di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
“Saya sudah sampaikan dan tunjukkan kepada saudara Kapolri maupun saudara Kapolda Bali yang diwakili oleh Wakil (Wakapolda Bali) terkait masukan dari masyarakat Bali. Bahwa akhir-akhir ini warga Bali semakin mengalami kegelisahan. Kegelisan masyarakat Bali itu disebabkan oleh makin maraknya kejahatan pencurian informasi dari kartu kredit dan debit atau skimming ATM yang terjadi di Bali,”tegas Sudirta.
Berdasarkan data yang diterima, lanjut Sudirta, kasus skimming di Bali berjumlah 179 pengaduan pada 2018. Sedangkan tahun 2019 ada 127 pengaduan. Rata-rata kerugian korban antara Rp 50 juta hingga Rp 100 jutaan.
“Jadi dengan mengacu data tersebut, ternyata kejahatan skimming di Bali ini luar biasa. Mungkin juga sudah merambah juga ke sejumlah daerah lain di Indonesia,”terang Wayan.
Wayan mengungkapkan ada sejumlah kejanggalan dari para pelaku kejahatan skimming yang tertangkap di Bali. Kejanggalan itu antara lain para pelaku yang ditangkap itu seragam sikapnya, serta mayoritas pelaku adalah WNA,
Wayan memaparkan, awalnya pelaku tidak pernah mau mengaku, tutup mulut atau bungkam, dan bahkan pura-pura tidak bisa berbahasa Inggris.
“Namun, begitu pengacaranya datang langsung berbahasa Inggris. Bahkan walaupun mereka pegang sendiri ATM-nya, tapi ATM-nya tidak diakui. Luar biasa ini, mereka berani berbuat begitu” tegas Wayan.
Baca: Maksimalkan Sektor Pariwisata, Banyuwangi Gandeng Bali
Karena adanya sikap janggal para pelaku kejahatan skimming di Bali itulah, Wayan menduga ada jaringan atau mafia besar dibelakang kejahatan skimming.
“Saudara Kapolri menyampaikan bahwa saudara Kapolda Bali sudah melapor dan mereka (Polda Bali) sudah membentuk Satgas. Memang menurut Pak Kapolri, ini bagian dari mafia, sehingga penanganannya harus komprehensif dan bekerjasama dengan Interpol,” ujar Wayan.