Ikuti Kami

Yasonna Gandeng Ceko Perketat Keamanan Siber

Yasonna: Indonesia siap menjalin kerja sama di bidang hukum, khususnya di bidang ruang siber dan keamanan siber.

Yasonna Gandeng Ceko Perketat Keamanan Siber
Kementerian Hukum dan HAM menggandeng Kementerian Luar Negeri bidang siber Cekoslovakia untuk bekerja sama mengenai keamanan siber di Indonesia, Rabu (26/10).

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengatakan Kementerian Hukum dan HAM menggandeng Kementerian Luar Negeri bidang siber Cekoslovakia untuk bekerja sama mengenai keamanan siber di Indonesia, Rabu (26/10)

Diketahui, negara Ceko menjadi negara yang bekerja sama dengan Indonesia setelah negara Swiss.

Baca: Puan: Diplomasi Parlemen Solusi Masalah di Asia-Pasifik

Menurut Yasonna, Indonesia siap menjalin kerja sama di bidang hukum berupa Mutual Legal Assistance (MLA) dan Perjanjian Ekstradisi, khususnya di bidang ruang siber dan keamanan siber.

“Ceko bisa menjadi negara dari Uni Eropa kedua yang menjalin kerja sama hukum dengan Indonesia setelah Swiss,” kata Yasonna.

”Negara harus sigap menyikapi fenomena kemajuan teknologi yang semakin cepat. Teknologi telah menggeser perilaku masyarakat, seperti aktivitas berbelanja secara konvensional menjadi melalui smartphone dengan ujung jari saja," tambah Politisi PDI Perjuangan itu.

Bahkan kata Yasonna Laoly banyak supermarket bangkrut lantaran lebih banyak berbelanja di marketplace. 

Ditempat yang sama Mr. Richard Kadlcak Utusan Khusus Bidang Ruang Siber dan Direktur Departemen Keamanan Siber pada Kementerian Luar Negeri Republik Ceko menyampaikan ancaman-ancaman kejahatan yang sering terjadi di dunia siber.

“Saya cukup yakin semua negara pernah diserang para hacker yang bisa berasal dari negara manapun, keamanan siber harus menjadi tanggung jawab bersama,” kata Richard.

Baca: Hasanuddin: Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bohong, Cari Sensasi

Richard menyatakan, begitu banyak ranah kehidupan yang berubah mengikuti perkembangan teknologi.

“Di masa lalu, teknologi menggantikan (tenaga) manusia, di masa depan, bisa saja (teknologi) menggantikan otak manusia,” ujar Richard dengan mimik khawatir.

Quote