Ikuti Kami

Adityarini Napitupulu, Pengusaha Hotel Perempuan Maju di Pileg 2024 Kebanggaan Milenialis Subang

Dunia usaha, terlebih di sektor perhotelan, adalah passion Adityarini. Setidaknya dia memiliki dua usaha penginapan di Kabupaten Subang.

Adityarini Napitupulu, Pengusaha Hotel Perempuan Maju di Pileg 2024 Kebanggaan Milenialis Subang
Pengusaha Hotel Adityarini Napitupulu terjun di dunia politik tercatat sebagai salah seorang Bakal Caleg dari PDI Perjuangan di Pemilihan Legislatif 2024 mendatang.

Subang, Gesuri.id - Pengusaha Hotel Adityarini Napitupulu terjun di dunia politik tercatat sebagai salah seorang Bakal Caleg dari PDI Perjuangan di Pemilihan Legislatif 2024 mendatang.

Baca; Sikapi Kasus Miris Penderita Bocor Jantung, Risma Kirim Tim Assesment ke Aceh Selatan

Dunia usaha, terlebih di sektor perhotelan, adalah passion Adityarini. Setidaknya dia memiliki dua usaha penginapan di Kabupaten Subang, yakni Hotel Nalendra Plaza di Jl. Mayjen Sutoyo No. 7, Subang Kota dan Cottage Nalendra Nuansa Nusantara di Cijambe.

Hotel Nalendra Plaza di Jl. Mayjen Sutoyo No. 7, Subang Kota.

Bukan hanya itu, Adityarini juga tercatat sebagai pemilik Gedung Serbaguna Mulia di Jl. Palabuan, Kelurahan Sukamelang, Subang. Gedung Serbaguna ini menjadi solusi bagi pelaksanaan event dengan kapasitas ribuan orang.

Namun belum lama ini, Adityarini Napitupulu banting setir ke dunia politik, dan tercatat sebagai Bakal Caleg PDI Perjuangan dari Dapil Subang, Cibogo, dan Cijambe untuk DPRD Kabupaten Subang periode 2024-2029.

"Jadi sebenarnya saya ini diajak ya untuk gabung di PDI Perjuangan sama Niko (Sekretaris DPC PDI Perjuangan Subang, Niko Rinaldo), yang atas arahan Bang Ara (Maruarar Sirait) melalui sayap partai, Taruna Merah Putih. Dia bilang, saya ini sudah selesai dengan diri sendiri, usaha sudah, pengalaman sudah banyak. Dia ngajak untuk kontribusi ke Subang untuk kebermanfaatan lebih luas," kata Adityarini.

Nama Adityarini atau Mbak Ninin ini dikenal sebagai sosok pekerja keras dan perempuan dermawan. Lewat CSR usahanya itu dia sudah banyak membantu masyarakat di Kabupaten Subang. Bukan hanya lewat event aksi sosial, tapi tidak jarang dia door to door menemui warga tidak mampu untuk memberi bantuan.

"Kegiatan bagi-bagi itu sebenarnya sudah dilakukan jauh sebelum saya terjun ke dunia politik, ya. Kita turun ke lapangan ketemu warga, kita mendengar masalahnya apa, dan banyak hal lah. Tapi karena sekarang nyaleg, selalu saja dihubungkan ke politik," terangnya.

Penilaian apapun yang dialamatkan pada dirinya, tidak membuat Adityarini berkecil hati. Sebaliknya dia justru kian termotivasi untuk berbuat lebih baik lagi kepada sesama. Bagi Adityarini, membantu warga yang membutuhkan, jauh lebih penting ketimbang penilaian orang lain.

Di bagian lain, sebagai pribadi yang memiliki hobi traveling ke banyak negara, banyak hal positif yang bisa diambil dari banyak kota di negara lain untuk diterapkan di Kabupaten Subang. Dia mencontohkan soal ekonomi kreatif atau ada wilayah yang berfungsi sebagai zona oleh-oleh khas daerah. Termasuk di bidang pariwisata.

Cottage Nalendra Nuansa Nusantara di Cijambe.

"Saya berkeinginan, aktivitas anak-anak muda ini, seperti komunitas misalnya, itu ada dan diwadahi. Apakah komunitas musik, seni, budaya, ekonomi kreatif, atau lainnya. Mereka harus betul-betul diberi porsi untuk berkreativitas. Di satu sisi, kita juga harus menggerakan ekonomi anak-anak muda ini lewat usaha nyata," tandasnya.

Jika terpilih sebagai wakil rakyat, imbuhnya, dia memiliki kekuasaan untuk mendorong eksekutif guna terealisasinya program peningkatan ekonomi dan penguatan generasi milenial. "Ya harus kita dorong, pelaksananya kan di eksekutif. Kalau gak ada anggaran, kita ada CSR kok, bisa digerakkan ke sana. Banyak kok perusahaan di Subang ini," katanya.

Baca; Haul Bung Karno, Rumah Aspirasi M Nurdin Jabar X Gelar Doa Bersama & Potong Tumpeng

Di luar komitmennya menggerakan ekonomi dan kreativitas anak muda Subang, Adityarini menegaskan pihaknya akan memposisikan dirinya sebagai wakil rakyat yang sesungguhnya. Bukan hanya menampung aspirasi, tapi harus bisa menjawab aspirasi, terlebih masalah yang bersifat insidental dan darurat.

"Jadi kalau bicara program, ya programnya kita mendengarkan dulu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, dan kita berusaha realisasikan. Posisi DPRD itu kan bukan hanya sebagai penampung aspirasi, tapi harus jadi solusi, harus menjawab aspirasi warga. Kalau ada warga sakit, gak ada kendaraan untuk ke RS, ya jangan nunggu, mobil kita juga bisa digunakan untuk itu, kan?," jelasnya.

Quote