Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Blitar menggelar serangkaian kegiatan yang sarat dengan nilai kebangsaan dan kearifan lokal.
Salah satunya adalah lomba masak olahan singkong dengan inspirasi dari buku resep legendaris Mustika Rasa, warisan kuliner yang pernah dikembangkan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Peserta lomba memasak diikuti struktural partai, mulai dari Ranting hingga Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP se-Kota Blitar.
BaCa: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Mereka saling berlomba menampilkan kreativitas dalam mengolah singkong, bahan pangan yang menjadi simbol ketahanan pangan rakyat Indonesia.
Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, Sudarwati menyampaikan kegiatan ini bukan sekadar kompetisi memasak, tapi juga bagian dari upaya melestarikan resep-resep tradisional Indonesia yang sarat makna historis.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat kemandirian pangan yang pernah digaungkan Bung Karno. Singkong bukan hanya bahan makanan, tapi simbol perjuangan dan ketahanan,” ujar Sudarwati, Senin (9/6).
Lomba yang berlangsung di kantor DPC tersebut menghasilkan lima pemenang terbaik, masing-masing tiga juara utama dan dua juara favorit.
Para peserta menunjukkan inovasi dan kreatifitasnya dalam menyajikan menu dari singkong. Mulai dari kudapan manis hingga hidangan utama yang menggugah selera.
Atas partisipasi dan semangat tinggi yang ditunjukkan setiap peserta, Sudarwati sangat mengapresiasinya.
Dia merasa bangga melihat kader-kader partai, terutama ibu-ibu dari Ranting dan PAC, yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap warisan bangsa lewat masakan.
“Ini membuktikan bahwa ideologi bisa hadir lewat dapur rakyat,” kata Sudarwati yang juga sebagai dewan juri dalam perlombaan tersebut.
Pada kesempatan itu, dia menekankan bahwa pelestarian budaya lokal, termasuk kuliner, adalah bagian penting dari perjuangan ideologis PDI Perjuangan.
Menurutnya, PDI Perjuangan tidak hanya bicara politik dalam ruang formal, tapi juga menjadikan keseharian rakyat sebagai medan perjuangan.
“Lomba seperti ini adalah bukti konkret bahwa politik bisa membumi dan menyentuh akar budaya,” sebur anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Blitar ini.
BaCa: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Sementara itu, Heny salah satu peserta mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam kegiatan ini.
“Kami merasa dihargai. Ini bukan sekadar lomba, tapi bentuk nyata partai hadir bersama rakyat. Saya harap kegiatan seperti ini terus dilakukan,” ungkapnya dengan antusias.
Pemenang lomba akan mendapatkan penghargaan dari DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, serta berkesempatan mengikuti pelatihan lanjutan dalam pengembangan produk olahan lokal yang memiliki nilai ekonomi