Ikuti Kami

BBM Batal Naik, Arteria: Jangan Kaitkan dengan Pilpres

Arteria Dahlan menekankan ke kubu Prabowo-Sandi tidak mengaitkan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kontestasi Pilpres 2019.

BBM Batal Naik, Arteria: Jangan Kaitkan dengan Pilpres
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menekankan ke kubu Prabowo-Sandi tidak mengaitkan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kontestasi Pilpres 2019.

"Saya menyayangkan setiap kebijakan Pak Jokowi oleh kubu Prabowo-Sandi selalu dihadirkan dengan bangunan prasangka, menihilkan fakta, miskin logika dan jauh dari kewarasan berpikir. Mereka amat naif mengaitkan penundaan kenaikan harga BBM jenis premium oleh pemerintah dengan kontestasi Pilpres 2019," ungkapnya, Jakarta, Kamis (11/10).

Baca: Hasto Nilai Wajar Adanya Dinamika Terkait Harga BBM

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, Jokowi berani menunda kenaikan BBM di tengah kontes Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-World Bank).

"Ini bentuk konkret kedaulatan negara, keberanian Pak Jokowi hadir dalam memastikan liberalisasi ekonomi global harus tunduk pada komitmen kebangsaan, apapun resikonya," katanya.

Ia menilai kebijakan Jokowi terkait penundaan kenaikan BBM harus diapresiasi, bukan dikomentari dengan sentimen negatif. Terlebih itu merupakan komitmen kebangsaan yang terjabarkan dalam kebijakan pemerintahan yang berwatak kerakyatan.

"Kaum sana, kan salah menduga, dan mungkin saja berharap harga premium akan dinaikkan pemerintah, ternyata mereka salah, mereka lupa Pak Jokowi itu pemimpin rakyat, yang paham betul keadaan rakyatnya," ujar Teri, sapaan akrab Arteria Dahlan.

Baca: TKN Sudah Biasa dengan Kritik Fadli Zon

Lebih lanjut Teri mengatakan, kebijakan yang diambil Jokowi merupakan bentuk komitmen moral sekaligus kebijakan ekonomi yang Pro Rakyat di tengah arus deras liberalisasi ekonomi yang mengepung Indonesia dan dunia saat ini.

"Dalam kondisi sesulit apapun beliau selalu berpesan pada kita semua, kementrian lembaga untuk memastikan bahwa semua harga kebutuhan pokok, yang menyangkut hajat hidup orang banyak wajib hukumnya agar harganya tetap terjangkau," tandasnya.

Quote