Ikuti Kami

Daftar di PDI Perjuangan, Pengusaha Lulusan AS Maju Pilkada 

Pengusaha muda lulusan kampus di Amerika Serikat (AS), Jhonny Charles, BBA MBA.

Daftar di PDI Perjuangan, Pengusaha Lulusan AS Maju Pilkada 
Charles saat mengembalikan formulir penjaringan calon Bupati Rokan Hilir di kantor PDI Perjuangan, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan HIlir, Riau, Kamis (19/9).

Bagansiapiapi, Gesuri.id - Pengusaha muda lulusan kampus di Amerika Serikat (AS), Jhonny Charles, BBA MBA., masuk ke gelanggang politik melalui penjaringan PDI Perjuangan. 

"Ini menunjukkan keseriusan saya untuk ikut terlibat menjadi pemeran utama. Yang kedua, ini merupakan proses demokrasi yang sangat baik. PDI Perjuangan memberi contoh, bahwa demokrasi dibuka pintunya jendelanya jadi semua bisa masuk dan ke depannya bisa menghadirkan calon yang sesuai dengan keinginan masyarakat," ujar Charles saat mengembalikan formulir penjaringan calon Bupati Rokan Hilir di kantor PDI Perjuangan, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan HIlir, Riau, Kamis (19/9), dilansir forletnews.com, Jumat (20/9).

Baca: Ganjar Minta Lulusan Luar Negeri Tetap Ber-Indonesia

Jhonny Charles mengungkapkan, dirinya ikut mencalonkan diri menjadi Bupati Rokan Hilir karena mengaku sebagai asli putra Rokan Hilir, dirinya memiliki kegelisahan atas pemerintahan selama ini. Ia merasa terpanggil untuk masuk ke dalam sistem untuk membereskan masalah di Rokan Hilir. 

"Jika berbicara tentang kemapananan, mungkin kita dalam ruangan ini sudah mapan. Tapi apakah kita sanggup menutup mata sedangkan diluar sana masih banyak masyarakat yang hidup susah. Apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita nanti," kata Jhonny saat memberikan pemaparan saat menyerahakan formulir dengan nada berapi api. 

Utamanya, Jhonny ingin merubah sistem pemerintahan lebih transparan jika terpilih menjadi Bupati Rokan Hilir. Baginya, transformasi dari sistem pendidikan manual ke era digital dibarengi kesejahteraan guru juga harus mendapat perhatian serius.

Demikian juga semakin merosotnya APBD Rokan Hilir, dia berkeinginan untuk mengundang investor untuk membuka pabrik dengan sistem joint venture yang artinya uang dari pengusaha, pemerintah hanya menyiapkan lahan dan membantu perizinan. Kemudian dari situ, kita akan meminta saham melalui BUMD.

"Selama ini kita hanya tahu BUMD itu hanya SPBU aja. Padahal masih banyak peluang yang bisa menaikkan kas daerah," ujarnya. 

Program lain yang menjadi perhatiannya adalah menyangkut kesejahteraan pegawai dengan mengutamakan gaji agar dapur tetap ngepul. Karena selama ini penyaluran gaji kesra sering terlambat. 

"Kita tidak ingin mendengar lagi gaji tertunda sampai tiga dan empat bulan. Nah, itulah penting kita harus transparan," cetusnya.

Baca: Jokowi Ngobrol Santai dengan Pelajar Indonesia di Wellington

Misalnya, banyak perangkat didaerah setingkat dari RT sampai camat tidak tahu anggaran yang mereka usulkan melalui Musrenbang sampai mereka harus datang ke Bagansiapiapi untuk melihat buku lintang. Padahal, jika pemerintah transparan, anggaran APBD bisa mereka akses melalui website.

" Anggaran itu kita kawal bersama sama masyarakat dan itulah selama ini saya tekankan, percuma kita merubah Rohil jika tidak transparan. Selama ini terkesan ada yang sembunyi sembunyi," ungkapnya. 

" Anggap aja pemerintah itu seperti perusahaan. Perusahaan itu bagus karena manajemen bagus," jelasnya.

Quote