Ikuti Kami

Debat Kedua, TKN Mantapkan Tema Soal Energi

Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan sangat relevan dengan komitmen Jokowi.

Debat Kedua, TKN Mantapkan Tema Soal Energi
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat jumpa pers di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 113, Menteng, Jakarta, Selasa (29/1). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Jelang debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tanggal 17 Februari 2019 mendatang, tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku terus melakukan persiapan dengan baik. 

Baca: Debat Kedua, Capres 01 Fokus Pada Kritikan Walhi

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, nantinya Jokowi tidak hanya akan membicarakan soal keberhasilannya selama empat tahun menjadi Presiden RI, tapi juga menyampaikan janji-janjinya untuk membangun bangsa dan negara dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, Jokowi juga akan menampilkan jati dirinya sebagai pemimpin yang terlahir dari bawah dan tak ingin bersandiwara.

"Kami tidak ingin menampilkan sandiwara, tapi ingin melibatkan partisipasi rakyat itu sendiri," ucap Hasto saat ditemui di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 113, Menteng, Jakarta, Selasa (29/1).

Hasto menyebutkan, tema debat kedua yang akan banyak membahas tentang energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan sangat relevan dengan komitmen Jokowi. Bahkan dalam persiapannya, tim debat TKN sudah melibatkan beberapa pakar yang mumpuni sesuai dengan tema yang ada.

"Misalnya energi dan air waduk. Waduk dibangun sehingga mensejahterakan petani. Itu yang akan diangkat. Tim kami melibatkan para pakar yang kredibel di bidangnya," ungkap Hasto.

"Pak Jokowi telah mampu membawa sebuah energi mix policy. Di mana tenaga bayu pun (angin) dimanfaatkan dengan baik, dan ini pertama kalinya," tambahnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga akan lebih banyak bicara soal kedaulatan dan keadilan energi. Hal itu telah dibuktikan oleh mantan Walikota Solo yang telah mencapai 96 persen electricity di Indonesia.

"Dan ini terus mencapai 99 persen. Ini terus didorong. Sehingga hal itu ke depannya bagaimana? Tentu saja kita harus memperhatikan aspek lingkungan. Karena itu lah pembangunan waduk itu menjadi hal yang sangat penting. Energi terbarukan itu yang akan diangkat juga sama pak Jokowi," papar Hasto.

Soal energi, kata Hasto, bisa pula dimaknai dengan hal lain. Misalnya, energi positif dari dalam diri Jokowi sebagai seorang pemimpin. Yaitu dengan menampilkan keharmonisan di dalam keluarganya.

"Jadi energi jangan dianggap sesuatu hal yang membangkit listrik, tetapi dukungan dari keluarga, cucu dari semua itu sebuah energi positif. Masa lalu positif itu juga memberikan energi yang baik masa depan" imbuh Hasto.

Baca: Djarot: BTP Usulkan Erick Thohir Jadi Ketua PSSI

Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mengatakan energi yang sebenarnya itu muncul dari dalam diri dan keluarga. Menurutnya, keluarga bisa menjadi energi positif dan akan menghasilkan energi yang luar biasa untuk membangun negeri.

"Maka kita memilih pemimpin, pemimpin energi positif. Energi positif itu bisa dilihat dari personalitiy-nya, keluarganya. Hubungan harmonis, diantara teman-teman. saudara-saudaranya. Ini baru energi postifi muncul dari dalam tenanga dahsuat membangun waduk," ucap Djarot di tempat yang sama.

Quote