Ikuti Kami

Desi Prakasiwi: Program yang Diusung Ganjar-Mahfud Sesuai Kebutuhan Masyarakat

Seluruh program yang diusung pasangan Ganjar-Mahfud sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Muncar yang berprofesi sebagai nelayan dan petani.

Desi Prakasiwi: Program yang Diusung Ganjar-Mahfud Sesuai Kebutuhan Masyarakat
Desi Prakasiwi, caleg DPRD Banyuwangi nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Dapil 3 (Muncar, Tegaldlimo) ikut mengawal Mahfud MD dalam pertemuan dengan petani dan nelayan di RTH Untung Suropati, Desa Tembokrejo. (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)

Muncar, Gesuri.id - Desi Prakasiwi, Caleg DPRD Banyuwangi dari PDI Perjuangan Dapil 3 (Muncar-Tegaldlimo) dengan nomor urut 3 mengatakan seluruh program yang diusung pasangan Ganjar-Mahfud sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Muncar yang berprofesi sebagai nelayan dan petani.

Diketahui, belasan ribu pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) Ganjar Pranowo dan M. Mahfud MD tumplek-blek di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Untung Suropati, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jumat (29/12) siang.

Mereka berkumpul untuk menyambut kedatangan cawapres M. Mahfud MD.

Para pendukung capres dan cawapres nomor urut 3 yang sebagian besar petani dan nelayan itu, mulai berdatangan di RTH Untung Suropati sejak salat Jumat usai.

Baru pada pukul 13.30, cawapres M. Mahfud MD tiba bersama rombongannya.

”Salah satu program kita adalah pemutihan kredit macet untuk petani dan nelayan,” ungkap cawapres M. Mahfud MD yang disambut tepuk tangan riuh para pendukungnya.

Lebih lanjut Mahfud mengatakan, utang petani dan nelayan itu bisa dilunasi dengan melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sebab, utang nelayan dan petani tidak sebanding dengan kerugian negara yang ditimbulkan akibat perilaku koruptif.

”Utang petani dan nelayan itu jumlahnya hanya Rp 725 miliar, itu lebih kecil dibandingkan hasil rampasan korupsi yang sekarang jumlahnya sudah mencapai ratusan triliun,” terang Mahfud yang berpasangan dengan cawapres Ganjar Pranowo.

Selain menjanjikan pemutihan kredit macet petani dan nelayan, Mahfud MD juga menjanjikan kemudahan bagi nelayan dalam mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

”Sebenarnya, subsidi nelayan itu sudah ada. Hanya saja dalam praktiknya, selalu habis dibeli oleh tengkulak dan dijual lagi dengan harga tinggi. Ini menyulitkan nelayan,” ujarnya.

Nelayan yang seharusnya mendapatkan BBM dengan harga murah untuk bekerja melaut, harus merogoh kocek lebih dalam karena tidak kebagian subsidi.

”Ini tidak boleh terjadi lagi jika saya terpilih sebagai wakil presiden,” tegasnya.

Kedatangan cawapres Mahfud MD ini juga disambut oleh pimpinan anggota koalisi partai pasangan nomor urut 3.

Tampak hadir Ketua PDI Perjuangan Banyuwangi I Made Cahyana Negara, Ketua PPP Basir, dan Ketua Partai Hanura Basuki. Selain itu, juga hadir calon anggota legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan Banyuwangi yakni Desi Prakasiwi.

Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Kabupaten Banyuwangi Yusi Teguh Arifianto menyatakan siap memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud dalam pemilu serentak yang akan berlangsung pada Rabu (14/2) mendatang.

”Kami mendukung program yang diusung pasangan nomor urut 3, dan akan memastikan kemenangan, khususnya di Banyuwangi,” tegasnya.

Sementara itu, sebelum menemui belasan ribu pendukungnya di RTH Untung Suropati, cawapres M. Mahfud MD juga bersilaturahmi ke dua pondok pesantren berpengaruh di Banyuwangi, yakni Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng dan Pondok Pesantren Minhajut Thulab, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.

Saat silaturahmi dengan para guru ngaji, marbot, dan guru ngaji dari Kecamatan Glenmore, Kalibaru, dan Genteng di Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Desa Genteng Wetan, Mahfud MD berjanji akan menyejahterakan guru ngaji, madrasah, marbot masjid, dan para ustad di pondok pesantren.

”Kami banyak program untuk para guru ngaji, marbot, dan ustad,” kata Mahfud MD.

Jika terpilih menjadi wakil presiden, Mahfud MD bakal meningkatkan bantuan pesantren yang lebih adil dan merata, khususnya pesantren yang kecil-kecil.

”Alhamdulillah, kita punya dana jumlahnya Rp 128 triliun. Tinggal gimana mengaturnya untuk kesejahteraan guru dan ustad,” ungkapnya.

Quote