Ikuti Kami

Ganjar Pranowo Sentil Aksi Prabowo Akan Penculikan di Masa Lalu

Soemitro Djojohadikoesoemo sudah mengakui jika anaknya, Prabowo Subianto, terlibat dalam kasus penculikan aktivis 1998.

Ganjar Pranowo Sentil Aksi Prabowo Akan Penculikan di Masa Lalu
Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan Soemitro Djojohadikoesoemo sudah mengakui jika anaknya, Prabowo Subianto, terlibat dalam kasus penculikan aktivis 1998.

Mulanya, seorang wanita bernama Astarina bertanya ke Ganjar mengenai komitmennya untuk menyelesaikan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu.

"Mohon untuk segera diselesaikan (kasus HAM) agar ini tidak menjadi bahan yang selalu digunakan terus saat Pemilu. Kami ingin kebenaran itu hadir, kebenaran itu ada untuk rakyat Indonesia," kata Astarina.

BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Menjawab pertanyaan itu, Ganjar mengaku sudah bertanya langsung kepada Prabowo mengenai komitmen penyelesaian kasus HAM pada debat pertama Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.

"Apakah sedang menghina beliau? Tidak. Apakah saya sudah mengungkit masa lalu? Tidak," ujar Ganjar ketika berdialog dengan mahasiswa dan gen Z di Pontianak Convention Center, Kecamatan Pontianak, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (31/1).

Ganjar mengaku bertanya mengenai hal tersebut agar persoalan HAM tidak diungkit setiap kontestasi Pilpres.

"Karena saya ingin memastikan agar perdebatan ini tidak terulang setiap mau Pilpres. Maka tugas negara adalah memastikan itu (kasus HAM selesai)," ucap Ganjar.

Sayangnya, kata Ganjar, pertanyaan dirinya tidak dijawab capres pendamping Gibran Rakabuming Raka itu.

"Sayang itu ndak terjawab. Tapi begitu dengan tekanan-tekanan pertanyaan beliau (Prabowo) mau sampaikan "saya akan buat". Kita tunggu saja Pak," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ganjar menambahkan Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah Prabowo sudah mengakui jika anaknya terlibat melakukan penculikan.

BaCa: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

Terlebih lagi, dia menerangkan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) telah memutuskan Prabowo bersalah.

"Padahal ayahandanya dulu menyatakan dia mengakui anaknya menculik. Padahal diputuskan di dalam Mahkamah Militer, Dewan Kehormatannya (DKP) diputuskan dia (Prabowo) bersalah karena soal itu," ucapnya.

"Maka kita tidak bisa bicara bohong pada republik ini. Itulah kenapa integritas harus dijaga," sambung Ganjar seperti yang dikutip melalui laman tribunnews.

Quote