Ikuti Kami

Hasto: BPN Kembali Sebar Hoaks Terkait Museum NU

Prabowo-Sandi yang menyebarkan hoaks terkait Museum Nahdlatul Ulama (NU) sangat menyesatkan publik. 

Hasto: BPN Kembali Sebar Hoaks Terkait Museum NU
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Politisi PDI Perjuangan Puti Guntur Soekarno.

Surabaya, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa cara-cara pendukung pasangan calon nomor 02, Prabowo-Sandi yang menyebarkan hoaks terkait Museum Nahdlatul Ulama (NU) sangat menyesatkan publik. 

Hal itu ditegaskan Hasto seusai Konsolidasi partai di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kota Surabaya, Jumat (25/1). 

Baca: Megawati Minta Anak Muda Tak Sebarkan Hoaks dan Kebencian

"Cara-cara tim Prabowo-Sandi itu sangat bertolak belakang dengan kami, yang menolak hoaks dalam segala bentuknya," tegas Hasto.

Hasto mengatakan, PDI Perjuangan sangat mengharamkan hoaks, apalagi bila terkait dengan organisasi kebangsaan lainnya. Ia mencontohkan sikap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap NU, Muhammadiyah, dan TNI.

"Ibu ketua umum selalu mengingatkan: 'Tolong catat, saya tak pernah lupakan sejarah, tak pernah lupa menempatkan Nahdliyin dan kelompok bangsa lainnya sebagai sebuah keluarga besar yang bersama-sama menegakkan Indonesia berdasarkan Pancasila'," papar Hasto.

Hasto melanjutkan, mereka yang menggunakan isu agama seperti memercik air di dulang, terpercik muka sendiri. 

"Sebagai contoh, berbagai serangan hoaks kepada Jokowi-Kiai Ma'ruf justru semakin membuat dukungan ke pasangan ini semakin solid. Sebab rakyat tak suka fitnah dan hoaks," kata Hasto.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Kota Surabaya, H Muhibbin Zuhri juga mengecam hoaks menyangkut museum NU itu. Ia menegaskan museum NU di Kota Surabaya bukan markas pemenangan kubu Prabowo-Sandi.

Muhibbin, yang juga direktur museum NU tersebut menjelaskan bahwa gedung itu adalah peninggalan dari mantan Ketua Umum PBNU Almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Nah kebetulan letak museum itu bersebelahan dengan rumah pemenangan Prabowo-Sandi. Pasalnya, di situ ada gedung milik Cak Anam yang merupakan pendukung Prabowo, jadi mereka mengklaim," ujar Muhibbin. 

Hal ini, lanjut Muhibbin, sama seperti di dekat rumah Jokowi ada rumah pemenangan Prabowo. Namun bangunan-bangunan itu tidak ada hubungannya. Demikian juga dengan museum NU.

"Ya itu cara gampang mengklaim museum NU. Padahal itu tak benar. Museum ini benar-benar cara NU berjuang secara kultural," kata Muhibbin.

Yang lebih tak masuk akal, lanjut Muhibbin, dalam foto hoaks yang diedarkan di media sosial itu, disebut bahwa museum itu seakan-akan kantor PWNU Jawa Timur. Padahal kantor PWNU berada di lokasi yang berbeda. 

Baca: Hoaks ialah 'Tsunami Teknologi' yang Timbulkan Bencana

Seperti diketahui, setelah Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meresmikan posko pemenangan di Jalan Gayungsari Barat X, Surabaya pada 22 Oktober 2018, beredar kabar museum itu dijadikan Posko Pemenangan Prabowo-Sandi. 

Kabar itu diunggah oleh akun facebook Syahroni Karya Sentosa. Dalam unggahannya, Syahroni Karya Sentosa menampilkan foto posko Prabowo-Sandi yang ia sebut berada di Museum NU Gayungsari, Surabaya.

Quote