Ikuti Kami

Iis Sugianto Yakin UMKM Rakyat Sanggup Kuasai Pasar Startup 

Iis: Perubahan cara berdagang konvensional akan digantikan dengan sebuah platform berdagang yang baru.

Iis Sugianto Yakin UMKM Rakyat Sanggup Kuasai Pasar Startup 
Caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil DKI 3 nomor urut 6, Iis Sugianto saat blusukan 'door to door' di kawasan Sunter, Jumat (22/3). (Foto: Dok. Iis Sugianto)

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan yang juga Caleg DPR RI dapil DKI 3, Iis Sugianto, optimistis sektor UMKM Indonesia sanggup dan segera menembus serta menguasai pasar online (startup). 

Baca: Iis Sugianto Ajak Masyarakat Tidak Golput dan Lawan Hoax

Dengan demikian, produk UMKM khususnya yang diproduksi oleh industri-industri rumah tangga anak bangsa ini tak hanya akan mendunia, melainkan lanjut Iis, juga benar-benar dapat dijadikan andalan dalam menumbuhkan kekuatan ekonomi rakyat wong cilik.

Tak hanya itu, Caleg dengan nomor urut 6 itu juga menekankan hal tersebut membuktikan bahwa UMKM rakyat mampu mengalami evolusi pola pemasaran secara besar-besaran, yaitu perubahan dari cara berdagang konvensional menjadi sebuah platform berdagang yang baru. Itu pula, ujar Iis, yang menjadi salah satu komponen visi dan misi dari Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan Presiden Jokowi.      

"Saya percaya ke depan hampir semua produk khususnya UMKM rumah tangga rakyat akan dijual secara on line," ungkapnya kepada Gesuri, usai blusukan 'door to door' di kawasan Sunter, Jumat (22/3).

Iis mencontohkan saat dirinya bertatap muka dan berbincang-bincang dengan beberapa ibu pedagang brownies yang sudah memasarkan produknya dengan cara online. Metode tersebut, ungkap Iis, sangat efisien dan efektif, tepat sasaran dan sangat ekonomis sebab tidak ada produk yang terbuang. 

"Mereka sangat menyambut cara pemasaran on line karena tidak ada makanan yang terbuang, semua dibuat sesuai pesanan, dan lebih mudah mengatur waktu untuk keluarganya juga. Maka saya percaya ke depan hampir semua produk akan dijual secara online, sebuah perubahan cara berdagang konvensional akan digantikan dengan sebuah platform berdagang yang baru," ujar Iis menekankan.

Namun, menurut Iis, untuk menginvasi pangsa pasar online diperlukan melek teknologi dan kesadaran pentingnya pembelajaran dan penguasaan teknologi. Khususnya, lanjut Caleg penyanyi senior itu, bagi para ibu-ibu pejuang keluarga yang umumnya sebagai pelaku usaha UMKM industri rumah tangga rakyat tersebut. 

"Sedikit demi sedikit harus memperkenalkan teknologi kepada ibu-ibu pejuang itu, melalu cara memasarkan produk mereka, supaya mereka tidak tergilas oleh kemajuan jaman," Iis menjelaskan. 

Akan tetapi semua itu tentunya, Iis menambahkan tak bisa dilepas begitu saja, diperlukan dukungan penuh dari pemerintah. Iis berharap pemerintah sebagai regulator di negara ini memberikan berbagai kemudahan berupa fasilitas agar sektor UMKM berbasis industri rumah tangga rakyat wong cilik dapat dengan mudah melenggang memasuki dan menguasai pasar startup. 

Contoh konkritnya, lanjut Iis, dukungan dalam bentuk pelatihan agar mutu makanan yang diproduksi terjaga, strategi pemasaran yang lebih kekinian, serta kemudahan mendapatkan modal UMKM.     

"Saya bangga sama ibu-ibu pedagang itu, bagi saya mereka adalah pejuang keluarga, ada suami ataupun single parent, saya merasakan perjuangan hidup mereka. Pemerintah wajib memberi arahan dan memberi kemudahan maupun fasilitas supaya usaha para ibu bisa lebih mensejahterakan kehidupan keluarga mereka," ujar Iis.

Terlepas dari semua itu, Iis juga menenkankan pentingnya semangat untuk terus berkarya, tidak berpangku tangan dan tetap mau berusaha serta menggali potensi diri. Sebab, Iis menegaskan semua itu adalah modal pertama menuju kesuksesan.

"Kita tidak boleh berhenti belajar dan jangan pernah malu belajar kepada siapapun termasuk kepada anak muda, jangan malu untuk berubah dari cara dagang yang lama ke platform yang baru, sebab banyak contoh perusahaan besar yang tutup akibat tidak mengikuti perkembangan jaman, seperti industri rekaman hampir semua tutup karena semua bisa dibeli lewat online atau secara digital," pungkas Caleg cantik yang pernah merajai dunia rekaman di era 80an itu.

Startup Berorientasi Ekspor

Sebelumnya seperti diberitakan Gesuri.id, Presiden Joko Widodo menginginkan banyak usaha rintisan atau "startup" kecil yang berorientasi ekspor. 

"Saya ingin banyak rintisan kecil yang ekspor, misal fesyen, handicraft, kopi, buah lokal," kata Presiden Jokowi ketika membuka Digital Startup Connection 2018 di Balai Kartini, Jakarta, belum lama ini.

Menurut Kepala Negara, usaha rintisan terkait produk-produk itu tidak bisa masuk dalam jaringan karena masih ada persoalan teknis yang harus diselesaikan secara "offline".

Presiden juga menyebutkan bahwa Revolusi Industri 4.0 membuka peluang bagi masuknya pendatang baru ke dalam jaringan bisnis. 

"Ada perubahan cepat, dunia sedang mencari kondisi normal yang baru, siapa yang bisa merespons secara cepat, dia yang akan mendapat keuntungan," katanya. 

Kondisi seperti itu, lanjutnya, memberi kesempatan kepada yang kecil untuk mencuri kesempatan. "Ini kesempatan bagi yang kreatif dan inovatif untuk menyalip di tikungan," kata Jokowi. 

Baca: Iis Sugianto Ingin Perjuangkan Nasib Guru Honorer

Ia juga menyebutkan bahwa ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2017 memberi kontribusi sebesar 7,3 persen kepada PDB. 

"Ini cukup besar saat pertumbuhan ekonomi kita sekitar 5,1 persen, tahun 2018 diperkirakan kontribusinya 8,5 persen terhadap PDB," katanya. 

Presiden Jokowi juga menyebutkan saat ini ada tujuh unicorn terbesar di Asia di mana empat dari Indonesia. "Insya Allah akan muncul unicorn baru menyusul empat yang sudah ada," katanya.

Quote