Ikuti Kami

Inilah Bacaleg Termuda PDI Perjuangan Boyolali, Mahasiswa & Pengusaha Usia 21 Tahun

Bacaleg termuda yang masih berusia 21 tahun itu adalah Shoma Ma’rifatullah.

Inilah Bacaleg Termuda PDI Perjuangan Boyolali, Mahasiswa & Pengusaha Usia 21 Tahun
Bacaleg termuda yang masih berusia 21 tahun itu adalah Shoma Ma’rifatullah, warga Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali. (istimewa)

Boyolali, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Boyolali mendaftarkan cukup banyak bakal calon anggota legislatif atau bacaleg muda dengan usia termuda 21 tahun untuk bertarung memperebutkan kursi DPRD Boyolali pada Pemilu 2024 mendatang.

Bacaleg termuda yang masih berusia 21 tahun itu adalah Shoma Ma’rifatullah, warga Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali. Meski masih muda dan masih menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Shoma juga seorang pengusaha.

Baca: 3 Kader Terbaik BAGUNA PDI Perjuangan Kota Palembang Siap Menangkan Pileg 2024

Ia memiliki rumah makan di Boyolali dan Yogyakarta. Selain itu, usahanya juga bergerak di bidang produsen es kristal serta tour and travel. Terkait pengalaman organisasi, Shoma menjelaskan saat SMP dan SMA ia pernah menjadi ketua OSIS.

Sedangkan saat ini ia menjabat sekretaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Boyolali. Saat masih SMA, ia mengaku pernah magang menjadi wartawan siswa dalam program Wasis Solopos selama enam bulan pada 2017.

Saat ini, ia pun masih aktif mengirimkan tulisan-tulisannya ke media mainstream. Ditanya alasannya memilih bergabung dengan PDI Perjuangan Boyolali, bacaleg termuda itu mengungkapkan karena ideologis. “Platform yang cocok bagi kami adalah platform nasionalis. Kebetulan yang representatif hari ini adalah PDI Perjuangan,” kata dia.

Sebagai pendatang baru, Shoma mengaku telah menggandeng rekan-rekan struktural partai mulai dari DPC, PAC, ranting hingga anak ranting. Selain itu, ia juga membuka jaringan luas ke komunitas-komunitas.

Shoma secara pribadi telah membuka jejaring komunitas dengan Hipmi Boyolali, lalu tergabung dengan biro perjalanan umrah yang akan terhubung dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Boyolali, serta aktif berdialog antarumat beragama di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Shoma mengungkapkan kiat-kiat untuk menjaring suara pada Pemilu 2024 adalah dengan pendekatan melalui program-program yang dapat menggandeng para milenial. Ia juga telah menjaring aspirasi-aspirasi generasi muda yang nantinya terus diadvokasikan.

Mengembangkan Ekonomi Kreatif

Bacaleg termuda PDI Perjuangan Boyolali itu menjelaskan salah satu prioritas aspirasinya adalah fokus terhadap sektor ekonomi kreatif. Shoma mengungkapkan ekonomi kreatif serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memberikan sumbangsih besar pada perekonomian negara.

“Namun, sesuatu yang menjadi perhatian kami adalah masih sedikitnya generasi muda Boyolali yang bergiat di dunia ekonomi kreatif atau memiliki usaha. Nah, goal-nya adalah kami ingin memperbanyak bukan hanya lapangan kerja, tapi juga wirausahawan di Boyolali,” ujar dia.

Ketika wirausahawan semakin banyak, terang Shoma, maka angka kemiskinan di Boyolali bisa ditekan. Lalu, indeks pembangunan manusia di Kota Susu dapat meningkat.

Ia menilai Pemilu 2024 adalah momentum yang tepat bagi generasi muda, terutama pemilih pemula. Sehingga, ia mengajak para generasi muda untuk turun tangan tidak hanya urun angan pada 2024 dengan cara datang ke tempat pemungutan suara dan kawal Pemilu 2024.

Sebelumnya diberitakan, DPC PDI Perjuangan Boyolali mendaftarkan 50 nama bacaleg dengan usia termuda 21 tahun ke KPU setempat pada Kamis pagi. Nama-nama baru mendominasi bacaleg PDI Peruuangan, karena hanya 11 petahana dari total 35 anggota DPRD saat ini yang maju di kontestasi Pemilu 2024.

“Bacaleg termuda atas nama Muhammad Shoma, dari dapil [daerah pemilihan] I,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali, Susetya Kusuma DH.

Baca: Daftar ke KPU, Bacaleg Perempuan PDI Perjuangan Depok Lebih 30 Persen

Sebagai informasi, dapil I terdiri dari Kecamatan Ampel, Boyolali, Mojosongo, dan Teras. “Sesuai dengan kuota kursi DPRD Boyolali, kami full. Sebanyak 50 kursi kami penuhi semua. Dari masing-masing dapil kami bisa memenuhi, termasuk kuota perempuan,” ujar Titut.

Titut menjelaskan partainya juga telah memenuhi kuota 30 persen perempuan. Bahkan, ada 20 bacaleg perempuan atau 40 persen dari DPC PDI Perjuangan Boyolali.

“Berbicara target, karena ini ada penambahan lima kursi, kami sudah komitmen bersama, dengan jajaran fungsionaris maupun pengurus anak cabang, bersepakat lima itu kami sabet semua,” ujar dia.

Quote