Ikuti Kami

Japorman Ingatkan Kader Hadapi Pemilu 2029 dengan Militansi

Pileg dan Pilpres 2029 akan menjadi pertarungan besar bagi demokrasi Indonesia.

Japorman Ingatkan Kader Hadapi Pemilu 2029 dengan Militansi
Politisi senior PDI Perjuangan Sumatera Utara Japorman Saragih saat ditemui Gesuri.id di sela Kongres V PDI Perjuangan di Bali, (10/8) - Foto: Nurfahmi Budi Prasetyo/Gesuri.id

Medan, Gesuri.id – Politisi senior PDI Perjuangan Sumatera Utara, Japorman Saragih, menilai Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 akan menjadi pertarungan besar bagi demokrasi Indonesia. Ia menyebut kekuatan kapital dan oligarki berpotensi memainkan peran signifikan dalam mengubah konstelasi politik nasional.

Menurut Japorman, situasi ini menuntut PDI Perjuangan untuk tetap kokoh dengan mengandalkan militansi kader, semangat gotong royong, dan kepercayaan rakyat yang selama ini menjadi fondasi perjuangan partai.

“Untuk menjawab tantangan besar itu, salah satunya dengan menghidupkan kembali semangat kebersamaan, gotong royong, dan militansi seperti yang kita alami di tahun 1996–1997,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025).

Ia mengingatkan, militansi kader pada masa awal kelahiran PDI Perjuangan lahir secara alami. Saat itu, PDI Pro-Mega bahkan dianggap sebagai partai “penyakit kusta” yang dijauhi banyak pihak. Namun, justru militansi kader membuat partai mampu bertahan menghadapi intimidasi maupun ancaman rezim Orde Baru.

“Hanya orang-orang pemberani, militan, dan punya prinsip menegakkan demokrasi yang mau bergabung. Mereka tidak gentar menghadapi intimidasi, teror, maupun ancaman di tengah kuatnya kekuasaan Orde Baru,” tegas Japorman.

Meski mengakui besarnya pengaruh oligarki dalam politik, Japorman tetap optimistis PDI Perjuangan mampu menjaga kepercayaan rakyat. Ia menilai, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto, soliditas partai tetap terjaga.

Japorman menekankan bahwa sikap berdiri di atas kaki sendiri adalah warisan Bung Karno yang terbukti teruji di masa-masa sulit dan harus terus menjadi pegangan. 

“PDI Perjuangan harus berdiri di atas kaki sendiri, karena kita tidak tahu siapa kawan dan lawan. Tidak tahu siapa berbuat apa dan untuk siapa,” tandasnya.

Ia pun mengingatkan bahwa kondisi bangsa saat ini tidak sepenuhnya baik-baik saja. Karena itu, ia mendorong seluruh kader PDI Perjuangan untuk menyatukan potensi, menjaga soliditas, dan tegak dalam satu komando agar kader yang benar-benar militan bisa tampil sebagai pemimpin partai.

 

Quote