Ikuti Kami

Jokowi & PDI Perjuangan Miliki Andil Bagi Pembangunan Aceh

Karimun juga mengingatkan jasanya saat Jokowi baru jadi Presiden. Dialah yang menyerahkan data Waduk Keureuto Aceh Utara ke Kantor Presiden

Jokowi & PDI Perjuangan Miliki Andil Bagi Pembangunan Aceh
Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh Karimun Usman

Bireuen, Gesuri.id - Masyarakat Aceh selama ini salah memahami sejarah penerapan Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh yang dianggap disetujui saat di zaman Presiden Megawati Soekarnoputri, yang notabene Ketua Umum DPP PDI Perjuangan berkuasa. Padahal, jauh sebelumnya saat Orde Baru, DOM di Aceh sudah diberlakukan.

Imbasnya, kiprah PDI Perjuangan di Aceh kurang berkibar karena informasi yang didapatkan masyarakat Aceh tidak utuh. Ditambah lagi sejak kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung dalam Pilkada DKI Jakarta turut dicap sebagai partai penista agama. Isu SARA tersebut yang selalu dipolitisasi setiap saat sehingga membuat PDI Perjuangan kurang mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Beruntung PDI Perjuangan memiliki kader terbaik bernama Ir. Joko Widodo yang sukses sebagai kepala daerah di Solo dan DKI Jakarta hingga menghantarkannya menjadi Presiden Republik Indonesia.

Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi menjadi negara maju yang disegani. Perekonomian tumbuh. Pembangunan infrastruktur sukses dibangun secara merata di seuluruh daerah di Indonesia. Distribusi kesejahteraan hingga ke daerah terpencil di Indonesia telah menegaskan negara hadir.

Pelayanan kesehatan yang baik, penyediaan dan menjamin keberlangsungan pendidikan bagi seluruh anak bangsa hingga program kesejahteraan lain yang sudah dirasakan jutaan keluarga di Indonesia, telah merehabilitasi nama baik PDI Perjuangan.

Rakyat Aceh sudah mulai menyadari cita-cita perjuangan PDI Perjuangan yang berjuang untuk kesejahteraan rakyat dan memiliki sejumlah kader berkualitas sebagai kepala daerah, maupun sebagai legislator membuat PDI Perjuangan berangsur-angsur mendapatkan tempat di hati mereka.

Ditemui Gesuri.id saat Safari Kebangsaan X PDI Perjuangan dan TKN Jokowi-KH. Ma'ruf Amin 6-9 Januari 2019, Ketua PDI Perjuangan Aceh, Karimun Usman, mengaku tidak terlalu risau mengenai kiprah PDI Perjuangan di Aceh. Meskipun PDI Perjuangan kerap dituding sebagai partai penista agama atau anti Islam,  tapi Aceh dikatakannya masih membutuhkan bantuan PDI Perjuangan.

Karimun tidak asal bicara. Ia menyebut sejumlah contoh, seperti jasanya mengantar PJ Gubernur Mustafa Abu Bakar dan Sayed Fuad Zakaria dan tokoh Aceh lainnya untuk bertemu Megawati hingga dua kali di Kantor PDI Perjuangan guna mendukung Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UU PA).

Contoh lain yang disampaikan adalah saat dirinya mengantar Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf tahun 2012 untuk bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. “Saya antar beliau bersama Tgk Malek Mahmud dan Tgk Zakaria Saman ke rumah Ibu Megawati dua kali, saksinya ada Farhan Hamid,” kata Karimun.

Jasa PDI Perjuangan juga disebut saat Irwandi Yusuf mencalonkan diri sebagai Gubenur Aceh 2017. “Saya bawa dia ke Kantor PDI Perjuangan di Jalan Dipnegoro dan juga ke Jalan Teuku Umar. Rumah Ibu Megawati,” kata Karimun lagi.

Karimun juga mengingatkan jasanya saat ada Pejabat Aceh OTT. “Saya dicari untuk bisa bertemu petinggi PDI Perjuangan di Jakarta,” kata Karimun lagi.

Terakhir, Karimun mengingatkan jasa PDI Perjuangan saat Gubenur Aceh tidak mau melantik KIP Aceh. “saya Langsung membicarakan solusi dengan Mendagri,” ingatnya.

Karimun juga mengingatkan jasanya saat Jokowi baru jadi Presiden RI. Disebutkan dialah yang menyerahkan data Waduk Keureuto Aceh Utara di kantor Presiden.

“Saksinya ada mantan wakil Wali Kota Sabang Th 2006/2012 dan saudara Azmi ketua PKPI dulu,” ingat Karimun.

Saat mau menjadi calon bupati banyak juga yang datang ke PDI Perjuangan agar mareka diusung oleh PDIP. Karimun menyebut Bupati Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan lainnya.

“Termasuk juga beberapa calon rektor di Aceh masih tetap mengharapkan turun tangan PDI Perjuangan,” sebut Karimun membuka data dukungan PDI Perjuangan.

Untuk semua dukungan itu Karimun menyimpulkan walau ada sebagian yang tidak tertarik dengan PDI Perjuangan tetapi sudah banyak jasanya bagi Aceh.

“Tidak tertarik dengan PDI Perjuangan adalah hak demokrasi masing-masing. Tetapi, PDI Perjuangan, saya dan rekan-rekan separtai bisa diartikan pemain di bawah tanah tanpa banyak yang tahu dan tetap berbuat dan membantu Aceh,” tutup Karimun.

Quote