Ikuti Kami

Jokowi Tidak Menyerang Prabowo Saat Ungkap Soal Tanah 

Eva: Bukan serangan pribadi, karena Bawaslu mengatakan tidak ada pembatasan.

Jokowi Tidak Menyerang Prabowo Saat Ungkap Soal Tanah 
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari (kiri). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menyanggah tuduhan bahwa Capres Joko Widodo (Jokowi) dianggap memberikan serangan pribadi ke Prabowo saat Debat Capres putaran ke dua pada Minggu (17/2).

Baca: Jokowi: Soal Kepemilikan Lahan Prabowo Bukan Urusan Personal

"Bukan serangan pribadi, karena Bawaslu mengatakan tidak ada pembatasan," kata politisi PDI Perjuangan ini saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Selasa (19/2).

Lebih lanjut Eva mengatakan, pada mulanya pihak Prabowo lah yang mengatakan bahwa satu persen menguasai 99 persen rest of the land.

"Dan ternyata its part of the problem. Ketika ditunjuk bahwa ternyata tanah terkonsentrasi di beberapa elit, yang satu persennya ternyata Pak Prabowo masuk di dalam satu persen itu," ungkapnya.

Jadi, lanjut Eva, ketika hal itu dipertanyakan dalam debat ia menilai hal itu sangat relevan.

"Itu relevan sekali dengan menjawabnya, jadi bukan serangan pribadi," Eva menegaskan.

Sebelumnya, di segmen ketiga debat, Jokowi membuat pernyataan yang menyinggung kepemilikan tanah Prabowo. Jokowi menyebutkan bahwa Prabowo memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh.

Baca: Jokowi Sentil Prabowo Soal Lahan, Nobar Dilanda Keriuhan

Penyataan Jokowi itu menanggapi argumen Prabowo yang mempertanyakan pembagian sertifikat tanah. Jokowi kerap kali membagikan sertifikat tanah gratis kepada warga. Menurut mantan Gubernur DKI itu, ia telah membagikan 5 juta sertifikat tanah selama dua tahun terakhir.

Prabowo tidak setuju dengan sikap pemerintahan Jokowi yang telah membagikan sertifikat tanah. Menurut Prabowo, pembagian sertifikat itu merupakan hal yang sia-sia karena jumlah rakyat semakin banyak, sedangkan jumlah tanah tak bertambah.

Quote