Ikuti Kami

Kartu Pra Kerja Tidak Bebani APBN, Ini Penjelasannya

Program kebijakan baru yang ditawarkan diharapkan para pencari kerja yang telah menyelesaikan pelatihan, bisa menyesuaikan kebutuhan.

Kartu Pra Kerja Tidak Bebani APBN, Ini Penjelasannya
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno memastikan Kartu Pra Kerja yang dijanjikan oleh Calon Presiden petahana, Joko Widodo tidak akan membebani keungan negara. 

"Nggak (membebani) dong, APBN kan sudah dibicarakan di DPR, hanya di modifikasi, disempurnakan sekaligus di modifikasi," ujar Hendrawan di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3).

Baca: Hasto Pastikan Kartu Pra Kerja Cocok untuk Para Milenial

Menurut Hendrawan, dengan adanya program kebijakan baru yang ditawarkan oleh Jokowi diharapkan para pencari kerja yang telah menyelesaikan pelatihan, bisa menyesuaikan dengan kebutuhan diperlukan. Karena, selama ini kerap ditemui apa yang menjadi kebutuhan di lapangan, tidak sesuai dengan yang diproduksi oleh lembaga pendidikan.

Lebih lanjut, Anggota Badan Legislatif (Baleg) DPR RI ini mengatakan Program Kartu Pra Kerja ditargetkan bisa menyerap hingga 500 ribu orang. Dia bahkan sudah memperkirakan jika ditahun-tahun berikutnya bisa mencapai hingga dua juta orang.

"Jadi orang-orang muda yang semangatnya tinggi, ini jadi seperti periode magang, pelatihan. Sehingga, tentu kalau ada kompensasi wajarlah," kata Hendrawan.

Hendrawan mengatakan, program tersebut bisa menjadi jawaban persoalan bangsa yang kerap disebut-sebut calon presiden nomo urut 02, Prabowo Subianto tentang harga dan pengangguran. Nantinya pengangguran yang ada bisa dipersiapkan melalui pelatihan, sehingga yang tidak produktif diharapkan menjadi produktif.

"Dengan persiapan pelatihan, yang tidak produktif,menjadi siap produktif. Itu disebut kartu sakti, jadi obatanya cespleng," pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi memberi penjelasan tentang Kartu Pra Kerja yang dipaparkannya dalam Konvensi Rakyat beberapa waktu lalu. Jokowi mengatakan, kartu ini dikhususkan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik.

Baca: Tiga Kartu Sakti Baru, Jokowi: Bukan Ugal-Ugalan Semata

Hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri acara ngopi bersama milenial Sulawesi Tenggara di Kopi Haji Anto 2 Kendari, Jumat 1 Maret 2019. Salah satu relawan sebelumnya meminta penjelasan kepada Jokowi terkait hal ini.

"Mengenai kartu pra kerja, kartu ini kita siapkan untuk anak-anak muda yang lulus dari SMA atau SMK maupun yang lulus dari politeknik/perguruan tinggi untuk bisa masuk ke industri untuk dapat pekerjaan," paparnya.

Quote