Ikuti Kami

Kiai Ma'ruf Kutuk Penembakan Brutal di Masjid Selandia Baru

Masyarakat diminta waspada adanya tindakan radikalisme seperti terorisme yang terjadi di Selandia Baru.

Kiai Ma'ruf Kutuk Penembakan Brutal di Masjid Selandia Baru
Kiai Ma'ruf Amin saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3). (Foto: Dok. Istimewa TKN)

Jakarta, Gesuri.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengutuk aksi penembakan brutal di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru. Dubes RI untuk Selandia Baru di Wellington. Menurutnya, hal tersebut merusak tatanan kemanusiaan.

"Saya kira (aksi penembakan) di Selandia Baru itu kita betul-betul kaget, masih ada upaya merusak tatanan kemanusiaan. Orang lagi salat kok ditembak. Saya mengutuk perbuatan itu," tegas Ma'ruf Amin saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).

Baca: Presiden Kecam Aksi Kekerasan di Kota Christchurch

Ma'ruf Amin juga mendesak pemerintah untuk mengusut dan mencari informasi terkait adanya dugaan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di Selandia Baru.

"Saya dengar di sana ada WNI, supaya pemerintah mengusut dan bisa mencari tahu bagaimana nasib WNI itu tadi. Jadi kita akan perintah wajib melindungi WNI kita, siapapun dia di luar negeri. Itu harus kita tahu," ujar Ma'ruf Amin.

Mantan Rais Aam PBNU ini juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya tindakan-tindakan radikalisme seperti terorisme yang terjadi di Selandia Baru. "Karena itu kita harus waspada terhadap kelompok teroris," katanya.

Menurutnya, upaya pemerintah saat ini sudah sangat tegas dalam menanggal aksi-aksi terorisme dengan melakukan upaya deradikalisasi. Tujuannya agar mereka yang terpapar bisa dikembalikan ke jalan yang benar.

"Kalau kita kan terus melakukan upaya-upaya penangkalan, perlindungan, kemudian juga upaya-upaya penangkalan terhadap paham radikalisme. Kemudian juga melakukan upaya deradikalisasi supaya mereka bisa kita kembalikan mereka yang terpapar, kemudian melakukan tindakan-tindaka terhadap langkah-langkah terorisme, seperti kemarin di Sibolga dan Pekanbaru," imbuhnya.

Untuk diketahui, setidaknya sebanyak 40 orang tewas dan lebih 20 lagi luka parah dalam aksi penembakan brutal di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat, yang disebut Perdana Menteri Jacinda Ardern sebagai serangan teroris.

Salah seorang pelaku penembakan brutal di sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru sempat menayangkan aksi brutalnya via layanan live streaming di internet. Video live streaming berdurasi 17 menit itu telah dihapus dari internet oleh otoritas terkait. 

Baca: Kiai Ma'ruf Akan Jawab Soal Terorisme Saat Debat Pilpres

Seperti dilansir media lokal Selandia Baru, The New Zealand Herald, Jumat (15/3), dalam live streaming itu, pelaku menyebut namanya sebagai Brenton Tarrant. Nama itu mengarah pada seorang pria kulit putih berusia 28 tahun kelahiran Australia. 

Dubes RI untuk Selandia Baru di Wellington, Tantowi Yahya, menyatakan ada 2 WNI turut menjadi korban luka dalam serangan itu. Dua WNI tersebut terdiri dari ayah dan anak. Mengenai identitas, Tantowi belum mau mengungkapnya.

Quote