Ikuti Kami

Kusnadi Tegaskan Masyarakat Jatim Tolak Pemilu Ditunda!

Kusnadi memastikan hampir 80 persen masyarakat di Jatim menolak adanya penundaan perhelatan akbar tersebut.

Kusnadi Tegaskan Masyarakat Jatim Tolak Pemilu Ditunda!
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Kusnadi.

Surabaya, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Kusnadi memastikan hampir 80 persen masyarakat di Jatim menolak adanya penundaan perhelatan akbar tersebut.

Kusnadi menyampaikan, salah satu Ketua DPP PDI perjuangan Puan Maharani, yakni tetap berpegang pada konstitusi.

Baca: Banteng Sultra Tolak Pemilu Ditunda! dan Kecam Provokatornya

"Mbak Puan dalam kedatangan di Jatim beberapa waktu lalu menegaskan, konstitusi menyatakan tidak ada penundaan pemilu. Sehingga kita satu suara dengan masyarakat,"  tegasnya, Minggu (20/3).

Bagi PDI Perjuangan di Jatim, kata Kusnadai, penetapan KPU RI tentang jadwal pemilu Februari 2024 sudah merupakan keputusan yang harus dijalankan.

"Kita sudah final sesuai ketentuan, pemilu 2024. Untuk itu saat ini semua mesin partai terus bergerak agar target hatrik di pemilu 2024 nanti, baik secara nasional maupun di Jatim bisa diraih," jelasnya.

Sementara itu, terkait dari hasil survey Charta Politika yang menyebut PDI  masih unggul di Jatim, Kusnadi mengaku bersyukur. Sebab, hasil survei terbaru kembali menempatkan PDI Perjuangan memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi di Jatim.

Baca: Tjahjo Tegaskan ASN Harus Profesional!

"Kita bersyukur kerja keras kader pengurus mulai tingkat provinsi sampai kota/kabupaten, PAC dan ranting untuk selalu menjaga ritme, selalu bersama rakyat dan mendengarkan serta mencari solusi persoalan rakyat di Jatim membuahkan hasil dengan kepercayaan mayarakat ke PDI Perjuangan sampai saat ini," katanya.

Dalam survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia itu, PDI Perjuangan mendapatkan dukungan masyarakat Jatim sebanyak 28,5 persen disusul PKB 25 persen. Kemudian, Partai Gerinda menempati urutan ketiga dengan dukungan 9,8 persen. Disusul Golkar 5 persen, Demokrat 3,4 persen, PPP 3,2 persen, Nasdem 2,7 persen, PAN 2,1 persen serta PKS 0,8 persen.

Quote