Ikuti Kami

Mama Emi: Wajah Kemiskinan NTT adalah Wajah Perempuan!

"Saya adalah alat kecil yang Tuhan berikan. Tapi bila ibu bapak memberikan kepercayaan, maka kami akan hadir setiap saat. 24 jam," katanya.

Mama Emi: Wajah Kemiskinan NTT adalah Wajah Perempuan!
Mama Emmi bersama kader PDIP

Jakarta, Gesuri.id – Masih dalam debat kandidat pilkada NTT yang digelar ditayangkan sebuah televisi swasta di Jakarta, Kamis malam (5/4), Mama Emi—sapaan akrab Emelia Julia Nomleni—gagasannya terasa orisinil. Istilah jawaban Cawagub NTT nomor urut 2 ini kemudian ditiru dengan kandidat lainnya.

Tatkala Mama Emi diberikan kesempatan menjawab masalah lahan pertanian di NTT yang didominasi lahan kering, dia mengaku perlunya intervensi pemerintah. Sebab, dengan melakukan intervensi pemerintah, membuat ketersediaan air yang cukup maka masih bisa menambah lahan irigasi di NTT yang saat ini masih minim, yakni sekitar 3,2 juta hektar.

Baca Juga: Emilia Nomleni Janji Sejahterakan Rakyat dari Desa

"NTT sebenarnya adalah daerah pertanian. Kalau menambah lahan irigasi dari lahan kering itu bagaimana pemerintah bisa mengintervensi bidang ini. Misalnya bisa melakukan ketersediaan air, sehingga petani tercukupi," akunya.

Dia tak lupa menjabarkan soal banyaknya perubahan peruntukan lahan, dari pertanian menjadi sektor jasa. “Namun perlu diketahui bahwa sebenarnya banyak lahan pertanian di NTT kini berubah peruntukan untuk sektor jasa. Pemerintah juga perlu intervensi soal ini," serunya.

Baca Juga: Multi Talenta, Emilia Nomleni Pantas Pimpin NTT

Jawaban Mama Emi soal ini dirasakan paling pas. Bahkan, beberapa kandidat lainnya beberapa kali mengulang istilah intervensi pemerintah yang kali pertama terlontar dari mulut Mama Emi. Sehingga, bisa dibilang Mama Emi menguasai persoalan, sehingga juga tahu kalau lahan-lahan para petani sudah mulai dikuasai koorporasi.

Lantas dalam debat tersebut Mama Emi menekankan perhatian kepada perempuan dalam ancaman kasus gizi buruk yg begitu besar. Bagaiman cara Mama Emi mengatasinya? "Ini mata rantai panjang, dari sebuah proses. Yangg perlu diintervensi itu adalah merubah mind set orang tua," sebutnya. "Lalu, menyediakan pangan yang dibuat dan direncanakan pemerintah," tambahnya.

Baca Juga: Mama Emi: Masa Depan Adalah Milik Pemuda

Menurut, dia yang bisa dilakukan pemerintah dengan memberikan edukasi kepada para ibu. Sebab, edukasi kepada para ibu tahu soal pangan dan gizi sehingga bisa mencukupi keluarganya. “Ini paling penting. Pemerintah harus memberikan penguatan-penguatan ekonomi kepada rakyat, kepada perempuan. Dalam anggaran pro rakyat itu bisa disalurkan kepada perempuan dalam menguatkan ekonomi keluarga," tunjuknya.

Dia mempercayai kalau permasalahan kemiskinan di NTT merupakan definisi dari kondisi perempuannya. "Wajah kemiskinan NTT adalah wajah Perempuan," kata Mama Emi menanggapi ancaman gizi buruk.

“Dalam hal ini saya tak mengaitkan dulu gizi buruk dengan kesehatan. Tapi mengaitkannya terhadap perekonomian. Karena itu, adalah penting memperkuat akses perekonomian dan wira usaha kepada perempuan sehingga bisa menyiapkan kepada keluarganya terhadap pangan,"akunya.

Tak lupa Mama Emi menjabarkan visi misinya sebagai NTT Bekerja, yakni secara bertahap untuk melakukan pembenahan. Mulai dari kecukupan air bersih, kemudian perbaikan bidang pertanian. “Pertanian diberdayakan dan dilindungi. Intinya bagaimana bisa memperkuat perempuan dalam perekonomian menjadi hal penting dlm mengatasi gizi buruk,” sebutnya.

Pada sesi terakhir, moderator debat memberikan kepada seluruh pasangan calon memberikan pernyataan agar memberikan dukungan suara. Mama Emi lagi-lagi bicara dengan berkharisma. Dia bilang, untuk membangun NTT harus bersama-sama dengan mengajak masyarakat untuk NTT Berdaya dan NTT bekerja.

"Saya adalah alat kecil yang Tuhan berikan. Tapi bila ibu bapak memberikan kepercayaan, maka kami akan hadir setiap saat. 24 jam," ujarnya. "Marhaen unttuk NTT Berdaya, NTT Berjaya. Salam 2 Jari," begitu Mama Emi menutup debat kandidat perdana. 

Quote