Ikuti Kami

PDI Perjuangan Beri Contoh Beroposisi Secara Elegan

Oposisi tetap dibutuhkan pemerintahan Jokowi di periode kedua ini. 

PDI Perjuangan Beri Contoh Beroposisi Secara Elegan
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan rekonsiliasi pasca pemilu bukan berarti seluruh partai yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus masuk ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Budiman menegaskan, oposisi tetap dibutuhkan pemerintahan Jokowi di periode kedua ini. 

Baca: Kemunculan Jokowi Adalah Kemajuan Demokrasi Indonesia

Hal itu dikatakan Budiman saat tampil sebagai pembicara dalam acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta, Selasa (2/7). 

"Mereka yang menjadi kompetitor pak Jokowi memiliki hak dan kewajiban historis, serta hak dan kewajiban moral untuk menjaga demokrasi dengan menjadi oposisi," ujar Budiman.

Budiman pun mencontohkan PDI Perjuangan yang pada 2004 menjalankan kewajiban historis itu dengan menjadi oposisi selama 10 tahun. Dan pilihan PDI Perjuangan itu tidak merusak demokrasi atau menciptakan permusuhan.

"Semua berjalan dengan baik saat itu, meski kami oposisi kami tetap memenangkan banyak Pilkada, dan akhirnya memenangkan Pemilu 2014. Jadi PDI Perjuangan memberi contoh beroposisi secara elegan, meski belum sempurna," kata Budiman.

Baca: Eva Prediksi Dua Ideologi Kembali Bertarung di Pilpres 2024

Budiman pun mengibaratkan pemenang pemilu sebagai peraih medali emas. Dan pihak yang tidak menang pemilu merupakan peraih medali perak. 

"Dahulu kami ketika kalah pemilu, tidak pernah meminta secuil medali emas dari pemenang. Kami lebih memilih menerima medali perak, tapi utuh milik kami. Dan di pertandingan atau pemilu berikutnya kami berjuang untuk merebut medali emas itu," papar Budiman.

Quote