Ikuti Kami

PDI Perjuangan: Soal PSI Masuk Kabinet? Serahkan ke Jokowi 

Jokowi itu "smart and good observer." Ia sudah tahu mana yang harus dikerjakan.

PDI Perjuangan: Soal PSI Masuk Kabinet? Serahkan ke Jokowi 
Ilustrasi. Grace Natalie dan Tsamara Amany saat berfoto bersama Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.a

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan mempercayakan sepenuhnya kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk mempergunakan hak dan kewenangan prerogatifnya di dalam membentuk postur dan personalia kabinet kerja jilid II. 

"Jokowi itu "smart and good observer." Jokowi sudah tahu mana yang harus dikerjakan," ujar Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan.

Apalagi Jokowi, lanjut Arteria, tidak mempunyai beban politik dan sadar tidak bisa nyalon presiden lagi karena ini periode keduanya menjadi presiden RI. Untuk itu Jokowi akan mendedikasikan diri dan berjuang sekuat tenaga untuk memajukan Indonesia.

"Pesan moralnya sangat clear, beliau ingin pemerintahan yang efektif yang mampu membumikan visi misi beliau, yang mampu dijadikan kenangan oleh anak cucu dan generasi mendatang," jelas Arteria.

Baca: Pilpres 2024, PDI Perjuangan Siapkan ‘The Next Jokowi’

Oleh karena itu postur kabinet pastinya berbasis urgensi dan utilitas, variannya bisa banyak tafsir tapi harus efektif. Dia pun yakin personil yang akan duduk di Kementrian dan Lembaga pastinya mereka yang memiliki kompetensi di bidangnya.

"Pastinya "the right man, in the right place." Jadi basisnya kualitas, kapasitas dan kompetensi bukan pertimbangan yang lain," ucap anggota Tim Hukum 01 kala di sidang PHPU di MK beberapa waktu lalu itu.

Sementara itu, Putri Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Angela Herliani Tanoesoedibjo bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. 

Menanggapi hal itu Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq mengatakan pertemuan antara Jokowi dan Angela adalah sinyal kuat Angela bakal dipinang menjadi menteri di kabinetnya.

"Pertemuan Pak Jokowi dengan Mbak Angela ini menjadi tanda yang sangat positif untuk Mbak Angela dipinang lebih jauh untuk posisi Menteri pada kepemimpinan Pak Jokowi di periode kedua ini," kata Ahmad Rofiq.

Dia menjelaskan Jokowi memang meminta kepada seluruh parpol koalisi untuk mencari Menteri dari kalangan muda yang dapat membantunya di kabinet. Hal tersebut, kata Rofiq, menunjukkan bahwa kabinet Jokowi mengapresiasi keberadaan anak muda yang kreatif, punya daya juang tinggi dan jiwa kepemimpinan, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda.

"Dari Perindo, saya mengusulkan Mbak Angela Tanoesoedibjo yang memiliki kriteria itu semua," ujarnya.

Selain nama Angela, santer juga muncul nama Ketua Umum Partai Soldiaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dan teman separtainya Tsamara Amany. Tsamara Amany digadang-gadang menjadi menteri Jokowi setelah dirinya kerap mengkritik dan membalas pernyataan-pernyataan politikus senior yang dianggapnya tidak pas.

Ia kemudian ditunjuk menjadi saksi dalam uji materi untuk mendukung politisi dari jalur independen di Mahkamah Konstitusi. Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahmad Rofiq mengatakan ýdi susunan kabinet yang baru, Jokowi bakal menggaet kaum-kaum muda untuk membantunya mengurus negara.

"Saat ini Pak Jokowi belum berpikir intensý karena kan masih ada sisa-sisa waktu. Tapi dalam pertemuan tanggal 28 April 2019 kemarin setelah pemilu. Jokowi sampaikan saya ingin dalam kabinet ada salah satu, berarti kan banyak," ucapnya.

Ahmad Rofiq mengatakan Jokowi meminta tim TKN mencari calon menteri muda yang cantik dan cerdas. "Salah satu menteri usia 20-30 tahun, pinter, cantik. Coba usia 20-30 tahun ýsiapa? Beliau suruh cari itu.

Artinya kan Pak Jokowi punya kepedulian luar biasa dengan generasi muda," ungkap Ahmad Rofiq yang juga Sekjen Perindo tersebut. Dari situlah kemudian muncul nama Grace Natalie.

Selain tiga wanita muda cantik tersebut, ada pula nama putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pengamat politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Saiful Anam menyebut, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini dinilai potensial masuk dalam jajaran menteri di kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Saiful berpandangan AHY merupakan sosok muda yang patut dipertimbangkan oleh Jokowi. "Namun sayangnya, besarnya AHY di kancah politik tanah air selama ini masih dibawah bayang-bayang pak SBY. Jadi pengalaman AHY masih sangat minim," kata dia.

Saiful pun memprediksi apabila Partai Demokrat benar-benar berlabuh dalam koalisi Jokowi, maka setidaknya partai berlambang Mercy itu akan mendapat jatah satu kursi menteri. "Dalam politik ini semuanya serba dinamis. Tidak ada makan gratis saat ini. Pasti partai Demokrat akan diberikan kursi menteri," kata Saiful.

Baca: Jokowi Tak Pernah Tawarkan Jatah Menteri ke Gerindra

Juru Bicara TKN Jokowi - Maruf, Ace Hasan Syadzily merespon soal peluang AHY menjadi menteri di kabinet Jokowi. Menrut Ace, hal tersebut sudah menjadi domain prerogatif presiden. "Menurut saya itu dikembalikan pada Pak Jokowi soal AHY," ujar Ace.

Ace menilai hubungan yang dibangun antara putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jokowi hanya untuk kepentingan rekonsiliasi pasca Pilpres 2019. Apalagi Partai Demokrat tidak terlihat 'ngotot' saat Prabowo - Sandiaga berjuang di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membuktikan adanya kecurangan selama Pilpres 2019 berlangsung.

"Saya kira kalau kita lihat dari sikap AHY sendiri dan Demokrat sendiri dalam berbagai kesempatan kan juga tidak menunjukkan satu pandangan-pandangan yang sifatnya diametral," ujarnya. "Kecenderungannya kan saya kira mau melakukan rekonsiliasi politik," tandasnya. Demikian dilansir dari tribune manado, Kamis (4/7).

Quote